Chelsea kembali menelan kekalahan memalukan di final Piala Liga Inggris. Tim asuhan Mauricio Pochettino takluk 0-1 dari Liverpool yang menurunkan banyak pemain muda. Kekalahan ini menunjukkan bahwa Chelsea masih belum memiliki gaya main yang jelas dan konsisten.
Pochettino yang datang menggantikan Frank Lampard pada Januari 2024, diharapkan bisa membawa perubahan positif bagi Chelsea. Namun, setelah dua bulan bersama The Blues, pelatih asal Argentina itu belum bisa memberikan dampak yang signifikan. Chelsea masih tertinggal jauh di peringkat 10 Liga Inggris, dan gagal meraih trofi di Piala Liga Inggris.
Salah satu masalah utama yang dihadapi Chelsea adalah ketiadaan identitas permainan. Chelsea memiliki banyak pemain bintang dan mahal, seperti Enzo Fernandez, Moises Caicedo, Timo Werner, dan Kai Havertz, namun mereka belum bisa bermain sebagai satu tim yang solid dan harmonis. Gaya bermain Chelsea juga sering berubah-ubah, tergantung lawan yang dihadapi.
Beberapa pengamat sepak bola menilai bahwa Pochettino belum bisa menemukan formula terbaik untuk Chelsea. Mantan pemain Tottenham Hotspur, Darren Bent, mengatakan bahwa Pochettino belum bisa mengeluarkan potensi maksimal dari para pemain Chelsea. Bent juga menyoroti kurangnya nyali dari Chelsea saat menghadapi Liverpool yang lebih muda dan bersemangat.
Pochettino sendiri mengakui bahwa Chelsea masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan filosofi dan metode kerjanya. Pelatih berusia 51 tahun itu meminta dukungan dan kesabaran dari para penggemar Chelsea. Pochettino juga menghormati kehebatan dari Jurgen Klopp dan Pep Guardiola, yang menjadi rival terberatnya di Liga Inggris.
Chelsea masih memiliki satu peluang untuk meraih trofi musim ini, yaitu di Piala FA. Chelsea akan menghadapi Leeds United di babak kelima, Kamis (29/2) dini hari WIB. Laga ini menjadi ujian penting bagi Pochettino dan para pemainnya, apakah mereka bisa bangkit dari kekecewaan di Piala Liga Inggris, atau malah kembali menorehkan hasil buruk.
1
2
: 3
