Mauricio Pochettino menghadapi tantangan besar untuk membawa Chelsea kembali ke papan atas sepak bola Inggris. Pelatih asal Argentina itu ditunjuk sebagai pengganti Frank Lampard pada akhir Mei 2023, setelah Chelsea menempati posisi kesembilan di Liga Premier musim lalu. Pochettino, yang sebelumnya melatih Tottenham Hotspur dan Paris Saint-Germain, diharapkan bisa mengubah nasib Chelsea yang telah mengeluarkan lebih dari satu miliar poundsterling untuk membeli pemain-pemain bintang.

Namun, Pochettino belum bisa menunjukkan hasil yang memuaskan di Chelsea. Hingga akhir Februari 2024, Chelsea berada di peringkat kesebelas di Liga Premier, dengan selisih 15 poin dari pemimpin klasemen Liverpool. Chelsea juga gagal meraih trofi di Piala Liga, setelah kalah 1-0 dari Liverpool di babak final. Pochettino mengaku kecewa dengan kekalahan tersebut, dan meminta kesabaran dari para pemilik dan penggemar Chelsea.

Pochettino mengatakan bahwa ia membutuhkan waktu dan kesempatan untuk membangun tim Chelsea sesuai dengan visinya. Ia mencontohkan Jürgen Klopp, yang berhasil membawa Liverpool menjadi juara Liga Premier dan Liga Champions setelah empat tahun melatih klub tersebut. Pochettino mengatakan bahwa ia mengagumi Klopp, dan ingin meniru langkah-langkahnya untuk mencapai kesuksesan di Chelsea.

"Klopp adalah salah satu pelatih terbaik di dunia. Ia telah membuktikan kemampuannya di Liverpool, dan juga di Borussia Dortmund sebelumnya. Ia memiliki filosofi yang jelas, dan ia mampu mengembangkan pemain-pemain muda menjadi bintang. Ia juga memiliki mentalitas yang kuat, dan selalu optimis meski menghadapi kesulitan," kata Pochettino.

Pochettino mengakui bahwa ia memiliki tantangan yang berbeda dengan Klopp, karena Chelsea memiliki ekspektasi yang lebih tinggi dan persaingan yang lebih ketat. Namun, ia yakin bahwa ia bisa mengatasi tantangan tersebut, jika ia diberikan kepercayaan dan dukungan oleh manajemen Chelsea. Ia juga mengatakan bahwa ia tidak akan menyerah, dan akan terus bekerja keras untuk memperbaiki performa Chelsea.

"Saya tahu bahwa Chelsea adalah klub yang besar, dan selalu ingin menang. Saya juga tahu bahwa ada banyak tekanan dan kritik yang datang dari luar. Tapi saya tidak takut dengan itu. Saya percaya dengan diri saya, dan dengan tim yang saya miliki. Saya yakin bahwa kami bisa berbuat lebih baik, dan mencapai target yang kami inginkan," ujar Pochettino.

Pochettino masih memiliki harapan untuk meraih trofi di musim ini, yaitu di Piala FA dan Liga Europa. Chelsea akan menghadapi Leeds United di babak kelima Piala FA, dan akan berhadapan dengan AC Milan di babak 16 besar Liga Europa. Pochettino mengatakan bahwa ia akan mempersiapkan timnya dengan baik untuk menghadapi kedua laga tersebut, dan berharap bisa memberikan kebahagiaan kepada para penggemar Chelsea.

"Kami masih punya dua kompetisi yang bisa kami menangkan. Kami akan berusaha sekuat tenaga untuk melaju sejauh mungkin di Piala FA dan Liga Europa. Kami akan bermain dengan semangat, dan dengan gaya yang saya inginkan. Kami akan menunjukkan bahwa kami adalah tim yang berkualitas, dan bisa bersaing dengan tim-tim terbaik di Eropa," tutur Pochettino.

Pochettino memiliki misi besar untuk membawa Chelsea ke puncak. Ia harus belajar dari Klopp, yang telah membuktikan bahwa ia bisa mengubah Liverpool menjadi tim yang dominan. Pochettino harus menemukan keseimbangan antara memaksimalkan potensi pemain-pemain yang ada, dan menambahkan pemain-pemain baru yang sesuai dengan kebutuhannya. Pochettino harus menciptakan identitas yang kuat untuk Chelsea, dan membuat timnya bermain dengan konsisten dan percaya diri. Pochettino harus membawa Chelsea ke era baru, yang penuh dengan prestasi dan kejayaan.

What would silverware mean for Pochettino?
Don’t judge me on silverware, says Chelsea boss Pochettino
Pochettino says Chelsea have started to ‘click’ ahead of League Cup final.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini