Nicolo Fagioli, gelandang Juventus yang dijatuhi hukuman larangan bermain selama tujuh bulan akibat terlibat judi, mengaku tidak sabar untuk segera kembali ke lapangan hijau. Hukuman yang diberikan kepada pemain berusia 23 tahun itu akan berakhir pada 19 Mei 2024, sehingga ia berpeluang untuk tampil di laga terakhir Juventus di musim ini.

Fagioli merupakan salah satu pemain muda berbakat yang mulai mendapat kesempatan bermain di tim utama Juventus di bawah asuhan Massimiliano Allegri. Ia sudah tampil dalam enam pertandingan di Serie A sebelum skandal judi yang menimpanya terbongkar pada November tahun lalu. Selain larangan bermain, Fagioli juga dikenakan denda sebesar 10 ribu euro atau sekitar Rp 208 juta.

Dalam sebuah acara publik yang diadakan di Turin, Fagioli mengungkapkan perasaannya selama menjalani hukuman tersebut. Ia mengaku awalnya sangat sulit untuk menerima kenyataan bahwa ia tidak bisa bermain sepak bola, yang merupakan hal yang sangat ia cintai. Namun, ia juga menyadari bahwa hukuman itu merupakan hal yang penting untuk membuatnya lepas dari kecanduan judi yang sudah menghancurkan hidupnya.

"Bermain sepak bola akan membantu saya. Menjauh dari lapangan adalah hukuman yang saya terima, tapi itu membuat segalanya menjadi lebih sulit," kata Fagioli seperti dikutip dari detiksport. "Saya harus menerima hukuman ini; jika tidak, saya tidak akan pernah kembali. Saya tidak sabar untuk bermain lagi."

Fagioli juga mengaku sudah merasa jauh lebih baik sekarang setelah menjalani terapi dan mendapat dukungan dari keluarga, teman, dan klub. Ia berharap bisa kembali berkontribusi untuk Juventus dan membuktikan bahwa ia masih layak dipercaya. Ia juga tidak menutup kemungkinan untuk bisa masuk ke dalam skuad Timnas Italia yang akan berlaga di Piala Eropa 2024.

"Larangan itu berakhir pada 19 Mei. Pada 25 Mei, saya seharusnya bisa memainkan pertandingan terakhir musim ini. Piala Eropa tetap menjadi mimpi," ujarnya penuh harap.

Fagioli bukanlah satu-satunya pemain yang terkena hukuman judi di Italia. Sandro Tonali, gelandang AC Milan, juga mendapat sanksi serupa, tetapi lebih ringan, yaitu empat bulan larangan bermain. Tonali akan bisa kembali bermain pada Agustus 2024. Kedua pemain ini diharapkan bisa menjadi pelajaran bagi pemain-pemain lain agar tidak terjerumus ke dalam perjudian yang ilegal dan berbahaya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini