Paul Pogba, salah satu pemain tengah terbaik dunia, harus menghadapi kenyataan pahit setelah dihukum larangan bermain sepak bola selama empat tahun oleh pengadilan anti-doping Italia. Pogba terbukti positif menggunakan zat terlarang, yaitu testosteron, saat pertandingan Juventus melawan Udinese pada Agustus 2023. Hukuman ini bisa menjadi akhir dari karir Pogba yang gemilang.

Pogba adalah pemain yang dikenal dengan kemampuan serbaguna, fisik yang kuat, dan insting mencetak gol. Pogba memulai karirnya di klub Prancis, Le Havre, sebelum bergabung dengan akademi Manchester United pada tahun 2009. Pada tahun 2012, Pogba memutuskan untuk pindah ke Juventus dengan status bebas transfer setelah tidak mendapat kesempatan bermain di tim utama United.

Di Juventus, Pogba menunjukkan bakatnya yang luar biasa dan menjadi salah satu pemain kunci di tim yang meraih empat gelar Serie A berturut-turut, dua gelar Coppa Italia, dan satu gelar Supercoppa Italiana. Pogba juga mencetak gol-gol spektakuler, seperti tendangan jarak jauh, voli, dan rabona. Pogba juga menjadi pemain termuda yang masuk dalam daftar FIFA FIFPro World XI pada tahun 2015.

Pada tahun 2016, Pogba kembali ke Manchester United dengan biaya transfer yang menjadi rekor dunia saat itu, yaitu 105 juta euro. Pogba menjadi bagian dari tim yang memenangkan Piala Liga, Piala FA, dan Liga Europa di bawah asuhan Jose Mourinho. Pogba juga menjadi kapten tim pada beberapa kesempatan dan menjadi pemain terbaik United pada musim 2018/2019.

Pogba juga menjadi andalan tim nasional Prancis, yang berhasil menjuarai Piala Dunia 2018 di Rusia. Pogba mencetak gol di final melawan Kroasia dan menjadi pemain terbaik kedua setelah Luka Modric. Pogba juga menjadi pemain terbaik Prancis pada tahun 2018 dan 2019.

Namun, karir Pogba mulai menurun setelah ia mengalami cedera lutut dan hamstring yang membuatnya absen dalam waktu yang lama. Pogba gagal membawa Prancis ke final Piala Dunia 2022 karena cedera tersebut. Pogba juga memutuskan untuk kembali ke Juventus pada tahun 2022 dengan status bebas transfer, tetapi ia hanya bermain dalam delapan pertandingan di Serie A sejak saat itu.

Kasus doping yang menimpa Pogba menjadi pukulan terakhir bagi karirnya yang cemerlang. Pogba mengaku terkejut dan patah hati dengan hukuman yang diberikan oleh pengadilan anti-doping Italia. Pogba bersikeras bahwa ia tidak pernah sengaja atau sadar mengonsumsi zat-zat yang melanggar aturan anti-doping. Pogba berencana untuk mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga di Swiss.

Apakah Pogba akan bisa membersihkan namanya dan kembali bermain sepak bola? Atau apakah ini adalah akhir dari karir Pogba yang seharusnya bisa menjadi salah satu pemain legendaris dunia? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini