Manchester United (MU) mengalami kekalahan telak 1-3 dari rival sekota Manchester City di Etihad Stadium, Minggu (3/3/2024) malam WIB. Hasil ini membuat posisi MU semakin terjepit di klasemen Liga Inggris, tertinggal 11 poin dari zona Liga Champions.
Namun, pelatih MU Erik ten Hag masih belum menyerah. Ia masih percaya bahwa timnya bisa membalikkan keadaan dan meraih tiket ke kompetisi antarklub terelite di Eropa musim depan. Apa alasan Ten Hag begitu optimis?
Performa MU di 2024 Tak Buruk
Meski kalah dua kali beruntun dari Fulham dan Man City, MU sebenarnya tampil cukup baik di awal tahun 2024. Dari 10 laga terakhir di semua kompetisi, MU meraih tujuh kemenangan, satu imbang, dan dua kekalahan. Salah satu kemenangan yang impresif adalah saat mereka mengalahkan Bayern Munich 2-1 di babak 16 besar Liga Champions.
Ten Hag menilai bahwa timnya memiliki mentalitas juara dan bisa bangkit dari kekalahan. Ia juga memuji permainan timnya saat melawan Man City, meski akhirnya harus mengakui keunggulan tim asuhan Pep Guardiola.
"Kami bermain dengan baik di 20 menit pertama. Kami mencetak gol lebih dulu dan menciptakan beberapa peluang. Sayangnya, kami kebobolan dua gol indah dari Foden dan Haaland. Kami tidak menyerah dan terus berusaha mencetak gol kedua, tapi kami kurang beruntung," ujar Ten Hag, seperti dikutip dari situs resmi klub.
Jalur Khusus dari UEFA
Selain berharap bisa mengejar posisi empat besar, MU juga memiliki peluang lolos ke Liga Champions lewat jalur khusus dari UEFA. Jalur ini terbuka jika Inggris berhasil finis di posisi dua besar dalam perhitungan koefisien UEFA di akhir musim ini.
Koefisien UEFA adalah sistem penilaian yang didasarkan pada hasil-hasil wakil suatu negara di Liga Champions, Liga Europa, dan Conference League. Jika Inggris finis di posisi dua besar, maka mereka akan mendapatkan satu jatah tambahan untuk mengirimkan wakilnya ke Liga Champions musim depan.
Saat ini, Inggris berada di posisi ketiga dalam perhitungan koefisien UEFA, di bawah Italia dan Jerman. Namun, mereka masih punya peluang untuk menyalip kedua negara tersebut, tergantung pada penampilan tim-tim Inggris di babak-babak selanjutnya di kompetisi Eropa.
Jika Inggris mendapatkan jatah tambahan, maka MU hanya perlu mengejar posisi lima besar di Liga Inggris. Saat ini, MU berada di posisi enam dengan 44 poin, tertinggal enam poin dari Tottenham Hotspur yang berada di posisi lima.
Ten Hag mengaku bahwa ia masih mengincar posisi lima besar sebagai target realistis. Ia juga berharap bahwa rival-rivalnya akan saling menjatuhkan di sisa musim ini.
"Masih ada banyak laga yang tersisa dan setiap tim masih bisa saling mengalahkan. Jadi situasinya bisa berubah cepat, dan kami harus memenangkan sisa laga kami," ujar Ten Hag.
"Posisi lima juga masih berpeluang lolos ke Liga Champions, jadi seperti yang saya bilang, kami harus berjuang meraihnya," tambahnya.
Jadwal MU Tidak Terlalu Sulit
Salah satu faktor yang bisa membuat MU optimis adalah jadwal mereka yang tidak terlalu sulit di sisa musim ini. Dari 11 laga tersisa di Liga Inggris, MU hanya akan menghadapi tiga tim yang berada di posisi 10 besar, yaitu Chelsea, Liverpool, dan Arsenal.
Sementara itu, rival-rival MU seperti Tottenham, Aston Villa, dan Everton masih harus saling berhadapan satu sama lain. Selain itu, mereka juga harus menghadapi tim-tim kuat seperti Man City, Leicester City, dan West Ham United.
Jika MU bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan meraih kemenangan-kemenangan penting, maka mereka bisa memperkecil jarak dengan tim-tim di atas mereka. Tentu saja, MU juga harus berharap bahwa rival-rivalnya akan kehilangan poin di laga-laga sulit mereka.
MU sendiri akan melanjutkan perjuangan mereka di Liga Inggris dengan menjamu Everton di Old Trafford, Sabtu (9/3/2024) pukul 19.30 WIB. Laga ini akan menjadi ujian bagi mentalitas dan kualitas tim asuhan Ten Hag.
Apakah MU bisa memetik kemenangan dan menjaga asa mereka untuk lolos ke Liga Champions? Ataukah Everton akan menambah derita MU dan memupuskan harapan mereka? Mari kita saksikan bersama.
