Bayern Munich adalah klub raksasa Jerman yang telah mendominasi jagat Bundesliga dalam 11 musim berturut-turut. Namun, di musim ini, Bayern terancam gagal juara dan nirgelar. Apa yang menyebabkan keterpurukan Bayern Munich? Apakah ada harapan untuk bangkit kembali?

Komposisi Skuad yang Buruk

Salah satu faktor yang dikatakan menjadi penyebab keterpurukan Bayern Munich adalah komposisi skuad yang buruk. Menurut legenda Bayern dan timnas Jerman Miroslav Klose, Bayern tidak memiliki pemain-pemain yang tepat di masing-masing lini. Klose menilai bahwa Bayern kehilangan dominasi, penguasaan bola, stabilitas, dan kemampuan untuk menyerang di depan dan bertahan di belakang.

Beberapa pemain Bayern yang kerap dikritik karena penampilan buruk mereka adalah Thomas Mueller, Joshua Kimmich, dan Leon Goretzka. Ketiganya dianggap tidak mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi tim, baik dalam hal mencetak gol, memberikan assist, maupun melakukan intersep. Selain itu, Bayern juga kekurangan pemain-pemain berkualitas di posisi bek, sayap, dan penyerang.

Hasil-hasil Menyakitkan

Akibat dari komposisi skuad yang buruk, Bayern Munich mengalami hasil-hasil yang menyakitkan di berbagai kompetisi. Di Bundesliga, Bayern saat ini berada di posisi kedua dengan selisih 10 poin dari pemimpin klasemen Bayer Leverkusen, dengan sisa 10 pertandingan. Bayern juga sudah tersingkir di Piala DFB (babak kedua) dan menghadapi misi comeback melawan Lazio di leg II babak 16 besar Liga Champions.

Salah satu hasil yang paling memalukan bagi Bayern adalah kekalahan 0-3 dari Borussia Dortmund di Der Klassiker pada Februari lalu. Dalam pertandingan tersebut, Bayern tidak mampu menunjukkan perlawanan yang berarti dan harus menyerah kepada keganasan Erling Haaland yang mencetak dua gol dan memberikan satu assist. Hasil ini membuat Bayern semakin tertinggal dari Leverkusen dan Dortmund di papan atas Bundesliga.

Nasib Thomas Tuchel

Situasi buruk yang dialami oleh Bayern Munich juga berdampak pada nasib pelatih Thomas Tuchel. Tuchel telah sepakat untuk berpisah dengan Bayern di akhir musim nanti, setelah hanya satu setengah musim menangani klub tersebut. Namun, spekulasi yang beredar akhir-akhir ini menyebut bahwa Tuchel bisa saja angkat kaki lebih awal, jika Bayern gagal melangkah ke perempatfinal Liga Champions.

Tuchel sendiri menegaskan bahwa tidak ada perubahan dalam kesepakatannya dengan klub dan dia tetap fokus untuk mempersiapkan timnya menghadapi Lazio. Tuchel mengakui bahwa pertandingan tersebut sangat penting dan menegaskan bahwa timnya harus menang dengan selisih paling tidak dua gol untuk lolos. Tuchel juga mengatakan bahwa dia bukan satu-satunya yang bertanggung jawab atas penampilan buruk timnya.

Harapan untuk Bangkit

Meskipun mengalami keterpurukan, Bayern Munich masih memiliki harapan untuk bangkit dan meraih gelar di musim ini. Salah satu harapan tersebut adalah kembalinya Robert Lewandowski, yang merupakan pencetak gol terbanyak Bayern di semua kompetisi dengan 28 gol. Lewandowski telah absen selama sebulan karena cedera lutut, tetapi diharapkan bisa bermain melawan Lazio.

Selain itu, Bayern juga masih memiliki pemain-pemain berpengalaman dan berbakat lainnya, seperti Manuel Neuer, David Alaba, Serge Gnabry, dan Kingsley Coman, yang bisa menjadi pembeda di lapangan. Bayern juga perlu meningkatkan mentalitas dan motivasi mereka, serta memperbaiki kesalahan-kesalahan yang mereka buat di pertandingan-pertandingan sebelumnya.

Bayern Munich adalah klub yang memiliki sejarah dan tradisi yang besar. Mereka telah membuktikan bahwa mereka bisa bangkit dari keterpurukan dan meraih gelar-gelar bergengsi. Apakah mereka bisa melakukannya lagi di musim ini? Kita tunggu saja jawabannya.

Komposisi Pemain Buruk, Bayern pun Terpuruk
Bayern Vs Lazio: Jika Die Roten Terdepak, Tuchel Pergi Lebih Cepat?
Haaland Bawa Dortmund Hajar Bayern 3-0 di Der Klassiker
: Tuchel Klaim Bukan Cuma Dirinya Penyebab Penampilan Buruk Bayern
: Bayern Munich Masih Punya Harapan untuk Bangkit

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini