Lukas Podolski, mantan pemain timnas Jerman yang kini bermain di klub Polandia Górnik Zabrze, mengungkapkan penyesalannya atas keputusannya untuk bergabung dengan Inter Milan pada tahun 2015. Podolski mengatakan bahwa ia tidak akan menerima tawaran Inter jika ia bisa memutar waktu kembali.

Podolski, yang saat itu berusia 29 tahun, dipinjamkan oleh Arsenal ke Inter pada bursa transfer Januari 2015. Namun, ia gagal bersinar di Italia dan hanya mencetak satu gol dari 18 penampilan di semua kompetisi. Ia pun kembali ke Arsenal pada musim panas 2015 dan kemudian pindah ke Galatasaray.

Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, Podolski mengaku bahwa ia tidak cocok dengan gaya permainan Inter dan merasa tidak dihargai oleh pelatih Roberto Mancini. Ia juga menilai bahwa transfer peminjaman di tengah musim bukanlah ide yang baik karena membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.

"Jika aku bisa balik ke masa lalu, aku tidak akan menerima tawaran Inter," kata Podolski. "Bukan bermaksud negatif ke klub, tapi aku tahu bahwa transfer peminjaman pada bursa Januari bukanlah sebuah ide bagus. Seringkali seorang pemain butuh waktu dua bulanan untuk beradaptasi dengan kota, suporter, dan gaya main tim. Saat situasi tidak berjalan mulus, pemain pinjaman-lah yang pertama kena getahnya. Itu bukan sebuah musim yang beruntung, tapi aku sudah mendapatkan pelajaran dari hal tersebut."

Podolski juga mengungkapkan bahwa ia tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari Mancini, yang saat itu baru menggantikan Walter Mazzarri sebagai pelatih Inter. Ia merasa bahwa Mancini tidak memberinya kesempatan yang adil untuk membuktikan dirinya.

"Aku tidak merasa dihargai oleh Mancini. Aku tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk bermain secara reguler. Aku selalu bermain 10 atau 15 menit di akhir pertandingan. Aku tidak pernah merasa menjadi bagian dari tim. Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan tentangku, tapi aku tidak merasa nyaman dengan sikapnya," ujar Podolski.

Meski begitu, Podolski mengaku bahwa ia masih menyimpan keterkaitan emosional dengan Inter dan sering menonton pertandingan mereka, terutama di Liga Champions. Ia juga memuji perkembangan Inter di bawah asuhan Antonio Conte, yang berhasil meraih gelar Serie A musim lalu dan kini berada di peringkat kedua klasemen sementara.

"Aku sering melihat pertandingan mereka, terutama di Liga Champions, dan menurutku mereka sudah mencapai level yang sangat tinggi. Saat ini mereka masuk jajaran klub terbaik di Eropa. Mereka masih tertinggal dari Manchester City dan Real Madrid, tapi segala sesuatu masih tetap bisa terjadi," kata Podolski.

Podolski juga memberikan pujian khusus kepada Marcus Thuram, penyerang asal Prancis yang didatangkan Inter secara gratis dari Borussia Mönchengladbach pada musim panas 2024. Thuram telah mencetak 12 gol dan 7 assist dari 25 penampilan di semua kompetisi bersama Inter.

"Aku sudah memantau Marcus Thuram sejak ia masih main di Jerman dan ia adalah pemain yang penting. Main di samping Lautaro Martinez tidaklah mudah. Pemain Argentina itu mencetak banyak gol jadi Thuram harus mencari cara agar bisa berguna buat tim. Ia sudah melakukannya dengan luar biasa. Ia mengorbankan diri, mencari ruang, dan ikut membantu secara defensif," puji Podolski.

Podolski sendiri masih menikmati karier sepakbolanya di usia 38 tahun. Ia bergabung dengan Górnik Zabrze pada tahun 2021 dan telah mencetak 15 gol dari 32 penampilan di liga Polandia. Ia juga masih menjadi bagian dari timnas Jerman, meski hanya sebagai pemain cadangan. Ia berharap bisa bermain di Piala Dunia 2024 di Qatar sebelum pensiun.

"Aku masih merasa bugar dan senang bermain sepakbola. Aku tidak tahu kapan aku akan pensiun, tapi aku ingin bermain di Piala Dunia 2024. Itu akan menjadi mimpi yang terwujud bagi aku. Aku sudah bermain di empat Piala Dunia sebelumnya dan memenangkan satu gelar di 2014. Aku ingin mengakhiri karierku dengan cara yang indah," tutup Podolski.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini