Barcelona mengakhiri fase grup Liga Champions 2023-2024 dengan kekalahan mengejutkan dari Antwerp. Hasil ini membuat Barca hanya finis di posisi ketiga grup H dan terlempar ke Liga Europa. Sementara itu, rival abadi mereka, Real Madrid, berhasil melaju ke babak 16 besar sebagai juara grup G.

Kekalahan dari Antwerp menambah panjang daftar prestasi buruk Barca di Liga Champions dalam beberapa tahun terakhir. Sejak terakhir kali juara pada musim 2014-2015, Barca selalu gagal melampaui perempat final. Bahkan, pada musim 2019-2020, Barca mengalami kekalahan telak 2-8 dari Bayern Munich di babak tersebut.

Salah satu faktor yang menyebabkan kemunduran Barca adalah menurunnya kualitas akademi La Masia, yang dulu menjadi sumber pemain-pemain bintang Barca. La Masia adalah tempat di mana Lionel Messi, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Sergio Busquets, dan banyak pemain hebat lainnya dibesarkan.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, La Masia tidak lagi menghasilkan pemain-pemain sekelas mereka. Sebaliknya, Barca lebih banyak mengandalkan pembelian pemain mahal dari luar, seperti Philippe Coutinho, Ousmane Dembele, Antoine Griezmann, dan lain-lain. Sayangnya, kebanyakan dari mereka tidak mampu memberikan dampak yang signifikan bagi tim.

Oleh karena itu, Barca harus kembali fokus pada pengembangan La Masia, yang merupakan salah satu aset terpenting mereka. Barca harus meniru contoh dari Ajax Amsterdam, yang berhasil mencetak banyak pemain muda berbakat dari akademi mereka. Ajax bahkan mampu mencapai semifinal Liga Champions pada musim 2018-2019 dengan mengandalkan pemain-pemain hasil didikan mereka.

Barca juga harus memperbaiki manajemen klub mereka, yang kerap dilanda masalah internal dan konflik. Barca harus memiliki visi jangka panjang yang jelas dan konsisten, serta menghindari kebijakan-kebijakan yang tidak rasional dan merugikan klub. Barca harus kembali menjadi klub yang disegani dan dicintai oleh banyak orang.

Barca harus sadar bahwa juara Liga Champions bukanlah mimpi yang mudah diwujudkan. Barca harus membenahi diri dari berbagai aspek, terutama La Masia, sebelum bisa berharap untuk kembali mengangkat trofi bergengsi tersebut. Barca harus kembali ke akar mereka, yaitu filosofi sepak bola indah dan pemain-pemain berkualitas dari La Masia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini