Liverpool berhasil lolos ke babak 16 besar Liga Europa setelah menjadi juara grup E dengan 13 poin dari enam laga. Namun, The Reds harus menghadapi tantangan besar di fase gugur, yaitu memperbaiki rekor tandang yang sangat buruk.
Liverpool tidak pernah menang dalam 11 laga tandang terakhir di fase gugur Liga Europa, dengan rincian empat imbang dan tujuh kekalahan. Terakhir kali mereka meraih kemenangan tandang di kompetisi ini adalah pada musim 2009/2010, saat mengalahkan Unirea Urziceni 3-1 di babak 32 besar.
Rekor tandang yang mengecewakan ini tentu menjadi beban bagi Liverpool, yang harus bertandang lebih dulu ke kandang lawan di babak 16 besar. Lawan yang akan mereka hadapi adalah Sparta Praha, tim asal Republik Ceko yang menjadi runner-up grup G dengan 10 poin.
Sparta Praha bukanlah lawan yang mudah bagi Liverpool, karena mereka sedang dalam performa yang bagus di liga domestik. Mereka memimpin klasemen dengan selisih 12 poin dari rival sekota mereka, Slavia Praha. Mereka juga baru saja mengalahkan Slavia 2-1 di Piala Ceko pekan lalu.
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, mengakui bahwa Sparta Praha adalah tim yang berbahaya dan bisa menyulitkan timnya. Ia mengatakan bahwa Liverpool harus tampil bagus dan tidak lengah jika ingin menghindari kekalahan tandang lagi.
"Laga akan berjalan sengit, sehingga itu artinya kami harus tampil bagus dan jika bisa melakukannya, maka lawan tidak akan nyaman menghadapi kami. Itulah harapan kami," ujar Klopp di situs resmi klub.
Liverpool sendiri tidak terlalu konsisten di Liga Europa musim ini, karena mereka pernah kalah dua kali di fase grup, yaitu dari Toulouse dan Union St-Gillesse. Namun, mereka juga menunjukkan performa yang mengesankan dengan menang 5-1 atas Toulouse di Anfield.
Liverpool berharap bisa mengulangi kemenangan besar tersebut saat menjamu Sparta Praha di leg kedua pekan depan. Namun, sebelum itu, mereka harus bisa memecahkan kutukan tandang di fase gugur Liga Europa dan membawa pulang hasil positif dari Praha.
