Manchester City sedang berada di puncak klasemen Liga Inggris dengan selisih dua poin dari rival terdekatnya, Arsenal. Namun, di balik kesuksesan tim asuhan Pep Guardiola itu, ada sebuah cerita menarik yang melibatkan sang manajer dan gelandang andalannya, Kevin De Bruyne.

Menurut pengakuan Fernandinho, mantan pemain City yang kini bermain di SPL, Guardiola pernah menolak untuk merekrut De Bruyne saat masih melatih Bayern Munich. Padahal, De Bruyne saat itu sedang bersinar di Wolfsburg dan menjadi incaran tim pencari bakat Bayern.

Guardiola dikabarkan mengatakan bahwa De Bruyne tidak cocok dengan gaya bermain timnya dan membiarkan City memboyongnya dengan harga 55 juta poundsterling pada tahun 2015. Setahun kemudian, Guardiola pun bergabung dengan City dan menjadikan De Bruyne sebagai salah satu pemain kuncinya.

Apakah ini berarti Guardiola sudah tahu akan melatih City dan sengaja mengirim De Bruyne ke sana? Ataukah ini hanya sebuah kebetulan belaka? Para penggemar pun langsung menyebutnya sebagai ‘konspirasi’ antara Guardiola dan De Bruyne.

Keduanya memang memiliki hubungan yang sangat baik, bahkan sempat terlibat pertengkaran di lapangan saat melawan Real Madrid di Liga Champions musim lalu. Namun, hal itu justru menunjukkan betapa mereka saling menghormati dan menginginkan yang terbaik untuk tim.

De Bruyne sendiri telah menjadi salah satu pemain terbaik di dunia di bawah asuhan Guardiola. Musim ini, ia sudah mencetak 12 gol dan 18 assist di semua kompetisi, termasuk dua gol dan satu assist saat menghancurkan Arsenal 4-1 pekan lalu.

Guardiola pun berharap De Bruyne bisa mengakhiri kariernya di City, meski mengakui bahwa sang gelandang mungkin tergoda untuk pindah ke Arab Saudi, mengikuti jejak Fernandinho. De Bruyne masih terikat kontrak hingga 2025, namun ia dikabarkan mendapat tawaran menggiurkan dari SPL .

Apapun yang terjadi, tidak bisa dipungkiri bahwa Guardiola dan De Bruyne telah membawa City ke level yang lebih tinggi. Mereka berdua memiliki visi yang sama tentang sepak bola dan saling melengkapi di lapangan. Apakah mereka bersekongkol atau tidak, yang pasti mereka adalah kombinasi yang mematikan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini