Playoff promosi Liga 1 antara Malut United dan Persiraja Banda Aceh berlangsung dengan penuh drama dan kontroversi. Setelah laga leg pertama di Langsa berakhir dengan skor 0-0 dan insiden penyerangan wasit oleh pemain dan suporter Persiraja, kini giliran wakil presiden (wapres) Persiraja, Iswahyudi, yang menjadi korban pemukulan oleh sekelompok orang di Jakarta.

Kejadian ini terjadi pada Jumat (8/3/2024), sehari sebelum laga leg kedua di Stadion Madya, Jakarta. Iswahyudi yang sedang berada di stadion untuk meninjau persiapan tim, tiba-tiba dikerubungi dan dipukul oleh beberapa pria yang diduga merupakan pendukung atau anggota Malut United. Aksi pemukulan ini terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial.

Manajer Persiraja, Ridha Mafdhul Gidong, mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib dan akan menuntut pelaku agar bertanggung jawab. "Wapres Persiraja diserang oleh oknum. Rekaman kami sudah punya. Dan akan kami proses," ujar Gidong.

Sementara itu, Media Officer Malut United, Rizal, mengaku tidak mengetahui secara pasti siapa pelaku pemukulan tersebut. Ia mengatakan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam insiden tersebut dan menghormati proses hukum yang berjalan. "Kami tidak tahu siapa yang melakukan itu. Kami tidak ada hubungannya dengan itu. Kami hormati proses hukum yang ada," kata Rizal.

Atmosfer panas antara kedua tim ini bermula dari laga leg pertama di Stadion Langsa, Rabu (6/3/2024), yang berakhir dengan skor 0-0. Pada menit-menit akhir pertandingan, wasit Cahya Sugandi tidak memberikan penalti untuk Persiraja setelah bek asing Malut United, Jeong Ho-min, menjatuhkan pemain Persiraja di kotak terlarang. Keputusan ini memicu kemarahan pemain dan suporter Persiraja yang kemudian mengepung dan menyerang wasit. Beberapa suporter juga masuk ke lapangan dan membuat pertandingan harus dihentikan.

Presiden Persiraja, Nazaruddin Dek Gam, mengkritik keras kinerja wasit dan melaporkannya ke Komite Wasit PSSI dan Satgas Anti Mafia Bola. Ia menilai bahwa wasit telah melakukan kesalahan fatal yang merugikan timnya. "Kami melaporkan wasit tersebut, karena sangat kecewa dengan keputusan-keputusan yang diambil dalam pertandingan Persiraja melawan Malut United. Kami merasa bahwa ini adalah langkah yang harus kami ambil untuk menjaga integritas kompetisi dan marwah Aceh dalam tim Persiraja," ucap Dek Gam.

Laga leg kedua antara Malut United dan Persiraja akan digelar pada Sabtu (9/3/2024) di Stadion Madya, Jakarta. Kedua tim akan berjuang habis-habisan untuk meraih kemenangan dan tiket promosi ke Liga 1. Namun, di tengah situasi yang memanas, harapan besar agar laga berlangsung dengan sportif dan damai. Semoga tidak ada lagi kekerasan dan kontroversi yang merusak citra sepak bola Indonesia. 🙏

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini