Manchester United (MU) sedang mengalami musim yang buruk. Tim asuhan Erik ten Hag itu tercecer dari persaingan empat besar Liga Inggris, tersingkir dari Liga Champions dan Piala Liga Inggris, serta hanya menyisakan satu harapan di Piala FA. Namun, harapan itu pun terancam pupus jika MU tidak mampu mengatasi Liverpool, rival abadinya, di dua laga krusial yang akan segera dihadapi.

MU akan bertemu Liverpool di perempat final Piala FA pada 17 Maret mendatang di Old Trafford. Laga ini menjadi kesempatan terakhir bagi MU untuk meraih trofi musim ini, setelah gagal di kompetisi lainnya. Namun, Liverpool bukan lawan yang mudah. The Reds sedang berada di puncak klasemen Liga Inggris dengan selisih 13 poin dari Manchester City di posisi kedua. Liverpool juga belum terkalahkan di liga sejak awal musim, dan baru saja melaju ke perempat final Liga Champions usai mengalahkan Bayern Munchen.

Tidak hanya itu, MU juga akan kembali berhadapan dengan Liverpool di Liga Inggris pada 7 April mendatang, juga di Old Trafford. Laga ini menjadi penting bagi MU untuk menjaga asa finis di empat besar, yang berarti lolos ke Liga Champions musim depan. Saat ini, MU berada di posisi keenam dengan 44 poin, tertinggal 11 poin dari Aston Villa di posisi keempat. MU harus menang di sisa laga yang ada, termasuk melawan Liverpool, dan berharap tim-tim di atasnya terpeleset.

Dengan demikian, dua laga melawan Liverpool menjadi penentu nasib MU musim ini. Jika menang, MU akan mendapatkan momentum dan motivasi untuk melanjutkan perjuangan mereka. Jika kalah, MU akan mati sia-sia dan harus puas dengan musim yang penuh kekecewaan. Eks kapten MU, Gary Neville, mengakui bahwa laga-laga ini sangat krusial bagi timnya.

"Menurut saya, terkait Ten Hag jika Anda bilang sesuatu yang kritis, kami menghadapi Liverpool dua kali di kandang dalam rentang tiga minggu. Saya rasa laga-laga itu antara bisa menjadi teman atau musuh besar," ujarnya dilansir Metro.

"Kalah tandang di Liverpool itu buruk, saat Anda cuma punya beberapa ribu suporter United di pojokan stadion. Kalau di kandang di hadapan 73 ribu suporter melawan Liverpool dua kali…"

"Kalau Liverpool datang dan menghabisi kami di Piala FA, dengan 7.000 suporter karena ada alokasi yang lebih besar, saya rasa laga-laga semacam ini menentukan. Musim akan berakhir."

"Kalau kami mengalahkan Liverpool di Piala FA, atmosfernya akan luar biasa, itu akan menakjubkan dan kalau kami tampil oke di liga, saya tak bilang kami akan begitu ya karena ini laga besar, ini bisa memberi kami dorongan."

"Kalau kami kalah dua kali, bisa dibayangkan seperti apa atmosfernya. Musim berakhir dengan masih tersisa sebulan lagi dan saya rasa musimnya akan mati dan akan buruk dalam hal persepsi dan perasaan," imbuhnya.

Apakah MU bisa mengalahkan Liverpool di dua laga ini? Ataukah Liverpool akan mempermalukan MU di depan pendukungnya sendiri? Kita tunggu saja jawabannya di lapangan hijau.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini