Arsenal sedang berada dalam performa terbaiknya musim ini. Setelah mengalami krisis di awal musim, The Gunners kini berhasil menempati puncak klasemen Liga Inggris dengan 64 poin, unggul satu angka dari Liverpool di urutan kedua dan dua angka dari Manchester City di posisi ketiga. Arsenal juga berhasil melaju ke final Piala FA setelah mengalahkan Manchester City dengan skor 4-3 lewat adu penalti.

Bagaimana Arsenal bisa bangkit dari keterpurukan dan menjadi kandidat kuat juara Liga Inggris? Apa rahasia di balik kedewasaan permainan mereka? Berikut ini adalah beberapa faktor yang berperan dalam transformasi Arsenal:

  • Mikel Arteta. Manajer asal Spanyol ini menjadi sosok kunci dalam mengubah mentalitas dan filosofi permainan Arsenal. Arteta berhasil menanamkan gaya bermain yang menekankan penguasaan bola, pergerakan dinamis, dan pressing tinggi. Arteta juga mampu mengatasi masalah-masalah internal yang sempat mengganggu tim, seperti konflik antara pemain, kurangnya disiplin, dan rendahnya motivasi. Arteta juga tidak segan-segan memberikan kesempatan kepada pemain-pemain muda yang berbakat, seperti Bukayo Saka, Emile Smith Rowe, dan Eddie Nketiah.

  • Kai Havertz. Pemain asal Jerman ini menjadi salah satu pembelian terbaik Arsenal musim ini. Havertz tampil impresif sebagai gelandang serang yang bisa bermain di berbagai posisi, baik sebagai nomor 10, sayap, maupun penyerang tengah. Havertz menjadi pencetak gol terbanyak Arsenal di Liga Inggris dengan 15 gol, termasuk gol kemenangan atas Brentford di menit ke-86 yang membawa Arsenal ke puncak klasemen. Havertz juga menjadi pemain yang paling banyak memberikan assist di Arsenal dengan 11 assist.

  • Declan Rice. Pemain asal Inggris ini menjadi andalan Arsenal di lini tengah. Rice menjadi pemain yang paling banyak melakukan intersep, tekel, dan umpan akurat di Arsenal. Rice juga menjadi pemain yang paling banyak mencetak gol dari luar kotak penalti di Liga Inggris dengan 6 gol. Rice menjadi pemain yang bisa mengatur tempo permainan, menghentikan serangan lawan, dan membantu penyerangan timnya.

  • Soliditas pertahanan. Arsenal juga menunjukkan peningkatan yang signifikan di sektor belakang. Mereka menjadi tim yang paling sedikit kebobolan di Liga Inggris dengan hanya 21 gol. Hal ini tidak lepas dari peran dari bek-bek seperti Kieran Tierney, Rob Holding, Gabriel Magalhaes, dan Hector Bellerin, yang mampu bekerja sama dengan baik dan menjaga konsentrasi. Selain itu, kiper Aaron Ramsdale juga menjadi pembeda dengan melakukan banyak penyelamatan penting, meski sempat melakukan kesalahan fatal yang berujung gol penyama kedudukan Brentford.

Arsenal masih memiliki sembilan pertandingan tersisa di Liga Inggris, termasuk laga-laga berat melawan Liverpool, Manchester United, dan Tottenham Hotspur. Apakah Arsenal bisa mempertahankan posisi mereka di puncak klasemen dan meraih gelar juara Liga Inggris untuk pertama kalinya sejak 2004? Ataukah Arsenal akan terpeleset dan kehilangan momentum mereka? Kita tunggu saja jawabannya di lapangan hijau.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini