Dalam dunia sepakbola yang sering kali terpusat pada figur-figur ikonik, tim nasional Portugal menunjukkan sebuah narasi berbeda. Joao Cancelo, bek serba bisa yang kini menghiasi lapangan bersama Barcelona, menegaskan bahwa Selecao das Quinas—julukan untuk tim nasional Portugal—tidak lagi bergantung pada satu nama besar: Cristiano Ronaldo.
Meskipun Ronaldo, yang kini berusia mendekati 40 tahun, masih menunjukkan ketajaman di lapangan dengan torehan 10 gol dalam sembilan pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2024, pandangan Cancelo memberikan perspektif baru. Menurutnya, puncak performa seorang pemain berada di rentang usia 25 hingga 32 tahun, dan meskipun Ronaldo memiliki peran penting, Portugal telah berkembang menjadi tim yang tidak bergantung pada individu tertentu.
Kenyataan ini terlihat jelas dalam perjalanan Portugal di kualifikasi Piala Eropa 2024, di mana mereka berhasil lolos dengan meyakinkan tanpa harus selalu mengandalkan Ronaldo. Performa tim yang solid dan sinergi antarpemain menjadi kunci sukses mereka. Cancelo sendiri, dengan pengalaman dan keahliannya, telah menjadi salah satu pilar penting dalam strategi tim, baik di lini pertahanan maupun dalam kontribusi serangan.
Portugal kini menghadapi tantangan baru di Grup F, bersama dengan Turki, Republik Ceko, dan pemenang playoff antara Georgia, Luksemburg, Yunani, dan Kazakhstan. Dengan pertandingan pertama melawan Republik Ceko yang akan berlangsung pada 18 Juni, mata dunia akan tertuju pada bagaimana Portugal, di bawah asuhan Roberto Martinez, akan menavigasi turnamen tanpa harus selalu mengandalkan bintang mereka, Ronaldo.
Artikel ini menggambarkan bagaimana sebuah tim dapat tumbuh dan berkembang, bahkan ketika salah satu bintang terbesarnya mulai memasuki senja karirnya. Portugal, dengan Cancelo dan rekan-rekannya, siap membuktikan bahwa sepakbola adalah permainan tim, dan keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh satu pemain, sekalipun pemain tersebut adalah salah satu yang terbaik di dunia.
