Jakarta – Kontroversi jersey baru Timnas Indonesia yang diluncurkan oleh PT Garuda Sepakbola Indonesia (GSI) telah menarik perhatian publik. Desain yang dianggap tidak memenuhi harapan dan harga yang ditetapkan jauh lebih tinggi dari brand sebelumnya menjadi titik awal polemik ini.

Dalam wawancara eksklusif dengan detikSport, Managing Director PT GSI Marsal Masita menjelaskan bahwa kualitas bahan jersey yang sekarang digunakan jauh lebih baik daripada sebelumnya. Namun, desain yang diserahkan kepada Erspo mendapat kritik karena kurang melibatkan semua stakeholder sepakbola.

Polemik juga merembet ke proses tender yang dinilai kurang transparan dan diduga terjadi praktik KKN. Erspo, sebagai brand baru yang terpilih, dianggap belum memiliki kapabilitas dan keabsahan sebagai mitra olahraga dibandingkan dengan brand-brand olahraga yang lebih berpengalaman.

Marsal menekankan bahwa PT GSI tidak melihat brand, tetapi perusahaan yang menaungi brand tersebut dalam proses tender. Erigo dan Erspo, keduanya milik Muhammad Sadad, telah memberikan surat tertulis mengenai kepemilikan saham dan keputusan untuk menggunakan brand Erspo.

Kasus ini masih terus berkembang dan menjadi topik hangat di media sosial serta diskusi publik mengenai masa depan apparel sepak bola nasional.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini