Daniele De Rossi, mantan kapten dan sekarang pelatih AS Roma, telah mengakui bahwa Bayer Leverkusen adalah tim yang lebih kuat setelah pertandingan semi-final Liga Europa. Meskipun Roma memberikan ‘performa heroik’, mereka gagal melaju ke final karena situasi yang tidak menguntungkan. Leverkusen, yang telah menunjukkan performa luar biasa dengan rekor tak terkalahkan dalam 51 pertandingan, akhirnya mengalami kekalahan 3-0 dari Atalanta dalam final Liga Europa. Kekalahan ini mengakhiri rentetan tak terkalahkan terpanjang di Eropa sejak Perang Dunia II dan mencegah klub Jerman tersebut dari meraih treble yang belum pernah terjadi sebelumnya.

De Rossi menyatakan bahwa Roma harus sempurna dan tidak boleh membuat kesalahan jika ingin mengalahkan tim sekuat Bayer Leverkusen. Dalam wawancara sebelum leg kedua semi-final, De Rossi menekankan pentingnya soliditas di lapangan untuk membalikkan hasil pertandingan pertama. Namun, upaya Roma tidak cukup untuk mengatasi kekuatan dan strategi Leverkusen yang telah terbukti efektif sepanjang musim.

Bayer Leverkusen, di bawah asuhan pelatih legendaris Xabi Alonso, telah menunjukkan kualitas mereka sebagai salah satu tim terbaik di Eropa. Mereka tidak hanya berhasil memenangkan Bundesliga 2023-24 tetapi juga mencapai final DFB Pokal dan memiliki peluang untuk memenangkan trofi Eropa pertama dalam sejarah klub. Kekuatan defensif Roma diuji oleh serangan dan penguasaan bola Leverkusen yang telah membuat mereka menjadi tim yang ditakuti di seluruh Eropa.

Pertandingan ini tidak hanya merupakan ujian bagi Roma tetapi juga bagi De Rossi sebagai pelatih. Meskipun hasilnya tidak seperti yang diharapkan, pengalaman dan pembelajaran dari pertandingan ini akan menjadi bekal berharga bagi Roma dan De Rossi dalam menghadapi tantangan selanjutnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini