Kejutan menyelimuti AS Roma setelah klub mengumumkan pemecatan Daniele De Rossi sebagai pelatih hanya beberapa bulan setelah penunjukannya. Pemberhentian ini lantas mengundang reaksi dari berbagai kalangan, salah satunya penyerang Paulo Dybala yang menyoroti ketidakadilan dalam dunia sepak bola.

"Mister, meskipun kita tidak banyak menghabiskan waktu bersama, itu cukup untuk memberikan kami banyak hal baik secara personal dan profesional," tulis Dybala di akun media sosialnya.

"Sepak bola sering kali tidak adil. Terima kasih untuk segalanya. Saya mendoakan yang terbaik untuk masa depan Anda."

Kinerja Roma yang belum memuaskan di awal musim Serie A 2024/2025 disebut-sebut menjadi alasan utama pemecatan De Rossi. Dari empat pertandingan yang telah dimainkan, I Lupi hanya meraih tiga hasil imbang dan satu kekalahan.

Pemberhentian De Rossi kemudian membuka lembaran baru bagi Roma, dengan Ivan Juric ditunjuk sebagai pelatih baru. Mantan pelatih Torino tersebut akan langsung dihadapkan pada ujian berat saat Roma menjamu pemuncak klasemen, Udinese, akhir pekan ini.

Ketidakadilan dalam dunia sepak bola, seperti yang disoroti oleh Dybala, memang menjadi hal yang kerap terjadi. Pelatih yang baru saja meraih kesuksesan bisa tiba-tiba didepak karena performa buruk, sementara pelatih medioker bisa bertahan berlama-lama berkat keberuntungan atau faktor non-teknis lainnya.

Kasus AS Roma dan De Rossi hanyalah salah satu contoh ketidakadilan tersebut. Pelatih Italia yang merupakan legenda hidup klub itu harus kehilangan pekerjaannya hanya setelah empat pertandingan, padahal ia baru saja mendapatkan kontrak tiga tahun.

Dunia sepak bola memang kejam dan penuh dengan ketidakpastian. Pelatih dan pemain datang dan pergi, bagai daun berguguran. Namun, yang pasti, ketidakadilan akan selalu menjadi bagian dari permainan yang indah ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini