Manchester City baru-baru ini menghadapi Inter Milan di markas mereka, Etihad Stadium, pada gelaran Liga Champions. Pertandingan yang berakhir imbang 0-0 itu memicu perhatian karena atmosfer stadion yang sangat sunyi, bahkan saat pertandingan berlangsung.

Peter Schmeichel, mantan penjaga gawang Manchester City dan Manchester United yang hadir sebagai komentator, mengungkapkan keterkejutannya atas suasana tersebut. "Etihad Stadium seperti mati. Satu-satunya suara yang bisa saya dengar adalah nyanyian suporter Inter Milan," ungkapnya.

Schmeichel menyoroti bahwa pertandingan Liga Champions seharusnya memiliki atmosfer yang meriah, tetapi Etihad Stadium justru terasa sepi meskipun dipenuhi penonton.

Komentar Schmeichel sejalan dengan keresahan yang pernah diutarakan oleh manajer Manchester City, Pep Guardiola. Dalam dua musim terakhir, Guardiola beberapa kali mengeluhkan atmosfer Etihad Stadium yang kurang bersemangat.

"Saya suka pertandingan sepakbola yang bagus dan saya suka kegembiraan dari penonton, tapi di sini benar-benar sepi," kata Guardiola.

Micah Richards, mantan pemain Manchester City, menanggapi komentar Schmeichel dengan menyarankan agar ia datang langsung ke Etihad Stadium untuk menyaksikan atmosfernya. Schmeichel membalas dengan bercanda, "Coba deh kamu datang dan nonton langsung di sini."

Kekhawatiran Guardiola dan Schmeichel menunjukkan pentingnya atmosfer stadion yang meriah untuk kesuksesan sebuah tim di pertandingan penting seperti Liga Champions. Dukungan suporter dapat menjadi pemain ke-12 yang memberikan motivasi tambahan bagi para pemain dan mengintimidasi lawan.

Manchester City harus mengatasi masalah ini untuk mempertahankan reputasi mereka sebagai salah satu klub terbaik di Eropa. Dengan menciptakan atmosfer yang lebih bergairah dan menyemarakkan Etihad Stadium, mereka dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi tim mereka dan meningkatkan peluang mereka untuk meraih kesuksesan di panggung Eropa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini