Striker Juventus, Dusan Vlahovic, menjadi sorotan karena sikapnya yang kerap mengeluh di atas lapangan. Namun, pemain asal Serbia itu sadar akan kekurangannya dan berusaha memperbaikinya.

Vlahovic kerap menunjukkan rasa frustrasi saat gagal memanfaatkan peluang atau merasa tak cukup mendapat suplai bola. Ekspresi kemarahannya yang kentara mendapat perhatian pelatih dan menjadi salah satu kelemahannya.

"Benar, kadang ada hal yang tak berjalan mulus di lapangan dan saya mulai kesal. Tapi, saya mencoba mengubahnya karena tidak membantu," kata Vlahovic kepada DAZN Italia.

Vlahovic menjadikan petenis legendaris Novak Djokovic dan megabintang sepak bola Cristiano Ronaldo sebagai panutan dalam mengendalikan emosi. Menurutnya, kemampuan menghapus kesalahan dari pikiran adalah kunci untuk mencapai performa terbaik.

"Penting untuk memiliki keseimbangan. Jangan terlalu gembira saat semua berjalan lancar, dan jangan terlalu kecewa saat menghadapi kekecewaan," ujar Vlahovic.

Bergabung dengan Juventus menjadi pelajaran berharga bagi Vlahovic. Dengan jadwal pertandingan yang padat, ia belajar untuk memanfaatkan setiap peluang dan mempertahankan performa terbaik.

"Di Juventus, Anda harus siap memberikan yang terbaik karena menang adalah standar. Kalau ingin menjadi yang terbaik, harus memiliki mentalitas seperti ini," tegas Vlahovic.

Proses perbaikan diri Vlahovic diharapkan dapat meningkatkan kontribusinya bagi Juventus. Dengan emosi yang lebih terkendali, diharapkan ia bisa tampil lebih konsisten dan membantu tim meraih kesuksesan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini