Persija Jakarta terpaksa mengungsi ke Bantul untuk menjalani laga kandang kontra PSM Makassar di pekan ke-7 Liga 1 musim 2024/25. Keputusan ini diambil karena stadion-stadion di Jakarta sedang tidak layak digunakan.

Menurut informasi yang diperoleh, Jakarta International Stadium (JIS) dan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) sedang dalam kondisi tidak siap. JIS baru saja digunakan untuk konser musik internasional, sementara SUGBK masih dalam proses pemulihan pasca-laga Timnas Indonesia melawan Australia.

Sebagai gantinya, Persija memilih Stadion Sultan Agung di Bantul sebagai markas sementara. Namun, laga tersebut harus digelar tanpa kehadiran penonton. Hal ini dikarenakan Polres Bantul hanya memberikan izin pertandingan jika tidak ada penonton yang hadir.

Keputusan ini tentu menjadi pukulan berat bagi Persija, yang saat ini sedang berusaha bangkit dari keterpurukan. Tim berjuluk Macan Kemayoran itu baru saja menelan kekalahan 0-2 dari Persib Bandung dan kini terpuruk di peringkat ke-8 klasemen sementara dengan koleksi delapan poin.

Laga kandang tanpa penonton ini menjadi tantangan tersendiri bagi Persija. Tanpa dukungan langsung dari suporter, tim asuhan Thomas Doll harus bekerja ekstra keras untuk meraih kemenangan di hadapan PSM Makassar.

Selain Persija, Barito Putera juga mengalami nasib serupa. Tim asal Banjarmasin tersebut juga harus menjadikan Stadion Sultan Agung sebagai kandang sementara dan menggelar laga tanpa penonton.

Situasi ini menunjukkan bahwa pembenahan infrastruktur sepak bola di Jakarta masih belum optimal. Stadion-stadion yang megah seperti JIS dan SUGBK ternyata belum siap untuk digunakan secara kontinu, sehingga klub-klub terpaksa mengungsi ke daerah lain.

Sejatinya, keberadaan JIS dan SUGBK diharapkan dapat meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia. Namun, jika kedua stadion tersebut tidak dapat digunakan secara optimal, maka tujuan tersebut akan sulit tercapai.

Oleh karena itu, sangat diperlukan perhatian dan koordinasi yang baik dari berbagai pihak, baik dari klub, PSSI, PT LIB, dan pemerintah, untuk memastikan bahwa stadion-stadion di Indonesia siap digunakan dan layak menggelar pertandingan sepak bola tingkat tinggi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini