Dalam kancah sepakbola, persaingan antar klub memang tak terhindarkan. Ketika dua tim besar saling berhadapan, emosi dan tensi pertandingan kerap memanas. Hal inilah yang terjadi antara Arsenal asuhan Mikel Arteta dan Manchester City asuhan Pep Guardiola.

Namun, di luar lapangan hijau, hubungan antara Arteta dan Guardiola justru jauh dari permusuhan. Bahkan, mereka masih menjalin persahabatan erat yang telah terjalin selama bertahun-tahun.

Keakraban Arteta dan Guardiola bermula ketika Arteta menjabat sebagai asisten pelatih di Manchester City. Di bawah asuhan Guardiola, Arteta banyak belajar tentang strategi kepelatihan dan filosofi permainan. Pengalaman tersebut menjadi bekal berharga bagi Arteta ketika ia ditunjuk sebagai manajer Arsenal.

Meski kini menjadi rival sengit di atas lapangan, Arteta memastikan persahabatannya dengan Guardiola tidak akan terpengaruh. Ia sangat menghormati Guardiola sebagai seorang pelatih dan pribadi.

"Saya mengaguminya, mengagumi timnya, dan apa yang telah ia lakukan. Hubungan profesional dan pribadi itu berbeda. Jika hubungan saya rusak hanya karena hasil imbang dan kekalahan, maka saya tidak akan bicara dengannya lagi," ujar Arteta.

Pernyataan Arteta ini juga menunjukkan kedewasaan dan profesionalisme sebagai seorang pelatih. Ia memahami bahwa persaingan dalam sepakbola hanyalah soal pertandingan, dan tidak seharusnya merusak hubungan pribadi antara sesama pelaku di dunia sepakbola.

Contoh persahabatan seperti yang ditunjukkan oleh Arteta dan Guardiola sangatlah menyegarkan. Ini menjadi bukti bahwa rivalitas dalam olahraga tidak harus mengarah pada permusuhan dan kebencian. Sebaliknya, persaingan dapat menjadi ajang untuk saling belajar dan menghargai satu sama lain.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini