Manchester United tengah dihadapkan pada dilema besar terkait nasib manajer Erik ten Hag. Setelah menderita kekalahan memalukan 0-3 dari Tottenham Hotspur, masa depan sang pelatih pun mulai dipertanyakan.

Dengan perolehan tujuh poin dari enam laga, MU mencatat start terburuk mereka sepanjang sejarah Premier League. Kemerosotan performa ini tentu menimbulkan keresahan di kalangan penggemar, apalagi setelah manajemen klub menggelontorkan dana lebih dari 200 juta paun untuk mendatangkan pemain baru.

Namun, memecat Ten Hag bukan keputusan yang mudah bagi manajemen MU. Mereka harus mengeluarkan biaya pesangon sebesar 17,5 juta paun atau sekitar Rp 355 miliar jika memutus kontrak pelatih asal Belanda tersebut. Angka ini melonjak 7,5 juta paun setelah Ten Hag menandatangani kontrak baru musim panas lalu.

Kontrak Ten Hag sendiri masih berlaku hingga musim panas 2026. Artinya, MU harus mengeluarkan dana besar jika ingin memecatnya, baik saat ini atau di kemudian hari.

Sementara itu, mempertahankan Ten Hag juga bukan pilihan yang menguntungkan. Jika performa buruk MU berlanjut, bukan tidak mungkin klub akan semakin terpuruk di klasemen dan kehilangan peluang untuk bersaing di papan atas.

Dilema ini menjadi ujian besar bagi manajemen MU. Mereka perlu mempertimbangkan dengan matang segala aspek, baik dari sisi finansial maupun performa tim. Jika tidak bisa mengambil keputusan yang tepat, bukan tidak mungkin MU akan terus terjerumus dalam kegagalan dan kesulitan kembali ke masa kejayaannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini