Setelah mengawali musim Liga Spanyol dengan tujuh kemenangan beruntun, Barcelona akhirnya takluk 2-4 dari Osasuna pada akhir September. Kekalahan tersebut memicu perbincangan tentang kinerja pelatih Hansi Flick yang baru ditunjuk.

Menariknya, sebagian penggemar Barcelona tetap tenang karena adanya kesamaan pola antara awal Flick di Bayern Munich dan di Barcelona saat ini. Di Bayern pada 2019, Flick mengalami dua kekalahan beruntun setelah mengawali musim dengan kemenangan. Namun, pada akhir musim, Flick berhasil mempersembahkan treble (Bundesliga, DFB Pokal, Liga Champions).

Apakah pola yang sama akan terulang di Barcelona? Terlalu dini untuk menyimpulkan. Namun, ada beberapa fakta yang perlu dicermati.

Similitas dan Perbedaan

Perjalanan awal Flick di Barcelona memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan dengan di Bayern Munich. Di Bayern, Flick langsung diangkat sebagai pelatih sementara setelah pemecatan Niko Kovac. Sebaliknya, di Barcelona, Flick direkrut sebagai pelatih tetap sejak awal.

Selain itu, kekuatan tim yang ditangani Flick juga berbeda. Bayern Munich saat itu merupakan tim yang sudah matang dan siap bersaing di semua kompetisi. Sementara Barcelona saat ini masih dalam proses transisi, dengan skuad yang didominasi pemain muda.

Jalan Masih Panjang

Meski kalah dari Osasuna, Barcelona masih berada di puncak klasemen sementara Liga Spanyol. Di Liga Champions, Barcelona juga masih berpeluang lolos ke babak 16 besar meski kalah dari Inter Milan di laga perdana.

Dengan sisa musim yang masih panjang, Flick masih punya banyak waktu untuk membuktikan kualitasnya. Ia perlu menemukan formula yang tepat untuk memaksimalkan potensi timnya, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Menghindari Kesalahan Masa Lalu

Namun, Barcelona juga harus belajar dari kesalahan masa lalu. Pada musim 2017/2018, Barcelona juga mengawali musim dengan tujuh kemenangan beruntun. Namun, penurunan performa pada paruh kedua musim membuat mereka gagal meraih gelar juara.

Flick perlu memastikan bahwa timnya tetap konsisten sepanjang musim dan mampu mempertahankan mentalitas juara. Ia juga harus bijaksana dalam melakukan rotasi pemain dan menghindari kelelahan yang berlebihan.

Kesimpulan

Kekalahan dari Osasuna adalah tamparan keras bagi Barcelona dan Flick. Namun, masih terlalu dini untuk menghakimi kinerja Flick. Musim ini masih panjang, dan Flick punya waktu untuk membalikkan keadaan.

Jika Flick mampu meniru kesuksesannya di Bayern Munich, Barcelona bisa menjadi penantang serius untuk semua gelar juara. Namun, jika kesalahan masa lalu terulang, Barcelona bisa kembali menghadapi kekecewaan pada akhir musim.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini