Dalam pertandingan yang berlangsung sengit di Old Trafford pada Minggu (29/9/2024), Manchester United (MU) harus mengakui keunggulan Tottenham Hotspur (Spurs) dengan skor 2-3. Kekalahan tersebut dibarengi dengan kartu merah yang diberikan kepada pemain MU, Bruno Fernandes.
Menurut Ange Postecoglou, manajer Spurs, kartu merah tersebut bukanlah sebuah insiden yang berdiri sendiri, melainkan konsekuensi dari masalah mendasar yang dihadapi oleh Setan Merah.
"Saya pikir itu (kartu merah) adalah konsekuensi dari bagaimana kami bermain," kata Postecoglou dikutip dari Daily Star. "Kami hanya memberi tekanan pada mereka. Banyaknya peluang yang kami ciptakan, kami tak membiarkan mereka keluar dari daerah permainan sendiri. Ini adalah permainan yang kuat secara keseluruhan."
Statistik pertandingan menunjukkan bahwa Spurs memang memberikan tekanan yang luar biasa kepada MU sepanjang pertandingan. The Lilywhites mencatat 16 pelanggaran, dua kali lebih banyak dari MU. Tekanan terus-menerus ini membuat para pemain MU frustrasi dan melakukan pelanggaran yang sembrono.
Kartu merah yang diterima Bruno Fernandes terjadi pada babak kedua, ketika ia melakukan tekel keras terhadap pemain Spurs, James Maddison. Wasit yang meninjau insiden tersebut melalui VAR memutuskan untuk mengusir pemain asal Portugal itu.
Pengusiran Fernandes meninggalkan MU dengan 10 pemain di lapangan, yang semakin mempersulit mereka untuk mengejar ketertinggalan. Spurs memanfaatkan situasi tersebut untuk menambah keunggulan menjadi 3-1.
Kekalahan ini membuat MU semakin terpuruk di klasemen Liga Inggris. Setan Merah kini menempati peringkat ke-12 dengan hanya mengumpulkan tujuh poin dari lima pertandingan. Sementara Spurs berada di posisi kedelapan dengan 10 poin.
Kartu merah Bruno Fernandes menjadi cerminan nyata dari masalah yang dihadapi oleh MU. Kurangnya ketenangan dan disiplin membuat mereka mudah diprovokasi lawan. Jika masalah ini tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin MU akan terus terpuruk di papan klasemen dan gagal memenuhi ekspektasi para penggemarnya.
