Micky van de Ven, bek tengah Tottenham Hotspur, tengah menjadi sorotan dunia sepak bola setelah aksinya yang memukau dalam laga melawan Manchester United baru-baru ini. Dalam laga tersebut, van de Ven yang berposisi sebagai bek tengah justru menjelma menjadi bek sayap dan berhasil membawa Tottenham unggul.

Kecepatan dan kemampuannya dalam melesat melewati pertahanan lawan layaknya pemain sayap menjadi pembeda dalam permainan Tottenham. Aksi tersebut bukanlah yang pertama kalinya dilakukan oleh van de Ven. Sebelum bergabung dengan Tottenham, ia pernah menjadi pemain tercepat di Bundesliga dengan kecepatan 35 km/jam ketika masih bermain untuk Wolfsburg.

Dalam laga melawan Everton di pekan kedua musim ini, van de Ven juga menunjukkan aksi serupa. Ia memotong bola di kotak penalti sendiri dan berlari hingga ke pertahanan lawan, memberikan assist untuk rekan setimnya, Son Heung-Min.

"Soal gol itu, saya memotong bola, melihat celah, dan tahu bisa menusuk ke sana," ujar van de Ven kepada BBC Sport.

"Saya tahu Brennan Johnson selalu berada di tiang jauh, jadi saya umpan kencang saja. Tidak bisa melihat bolanya masuk atau tidak karena langsung terjatuh, tapi mendengar teriakan fans kami," tambahnya.

Perputaran peran antara bek sayap dan bek tengah yang dilakukan oleh van de Ven bukan hanya menunjukkan kemampuan individualnya, tetapi juga tren baru dalam dunia sepak bola. Bek modern dituntut untuk memiliki kemampuan yang lebih komprehensif, tidak hanya bertahan tetapi juga membantu serangan.

Pelatih Tottenham, Antonio Conte, memuji performa van de Ven. "Dia pemain serba bisa, kuat secara fisik, dan cepat. Dia bisa bermain sebagai bek sayap atau bek tengah," kata Conte.

Kemampuan van de Ven untuk beradaptasi dengan peran yang berbeda-beda menjadikannya aset berharga bagi timnya. Dengan semakin banyaknya pemain serba bisa seperti van de Ven, dunia sepak bola akan menyaksikan perkembangan permainan yang lebih dinamis dan menarik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini