Dalam blantika sepak bola dunia saat ini, nama Lamine Yamal dan Vinicius Junior tengah menjadi sorotan. Keduanya bersinar sejak awal musim ini, masing-masing membela klub raksasa Barcelona dan Real Madrid.

Lamina Yamal, pemain berusia 17 tahun asal Spanyol, menjelma menjadi sensasi di Camp Nou. Ia telah mengemas lima gol dan lima assist dalam 10 pertandingan Barcelona, membantu timnya memuncaki klasemen Liga Spanyol.

Sementara itu, Vinicius Junior, pemain asal Brasil yang lebih senior dua tahun dari Yamal, juga tampil impresif bersama Real Madrid. Ia telah mencetak tiga gol dan tujuh assist dalam 11 pertandingan, berperan penting dalam kesuksesan Madrid meraih Piala Super Eropa dan menjaga rekor tak terkalahkan di LaLiga.

Namun, di tengah performa apik kedua pemain tersebut, legenda sepak bola Spanyol Marcos Senna justru memberikan pendapat mengejutkan. Ia mengaku lebih menyukai Yamal karena beberapa alasan.

"Mereka sama-sama hebat, tapi saya lebih menyukai Lamine. Alasannya dia punya laju," ujar Senna, seperti dikutip dari Mundo Deportivo.

Menurut Senna, Yamal mampu mengendalikan laju bola dengan lebih baik dari Vinicius. "Dia punya lebih banyak pengaruh di dalam pertandingan, lebih variatif operannya, dan hal-hal lainnya," imbuhnya.

Meski begitu, Senna juga mengakui keunggulan Vinicius dalam hal kecepatan. "Di hari lainnya, ia memberi umpan kepada Rodrygo di pertandingan melawan Espanyol, yang tampak seperti umpan Luka Modric," puji Senna.

Secara khusus, Senna menyoroti kemampuan Yamal dalam situasi satu lawan satu. "Di dalam situasi one on one, dia lebih menarik. Seandainya dia punya kecepatan Vinicius, maka dia akan jadi penggiring bola yang sempurna," tandasnya.

Pernyataan Senna tentu memicu perdebatan di kalangan penggemar sepak bola. Beberapa pihak setuju dengan penilaiannya, mengingat Yamal memang kerap memperlihatkan permainan yang mirip dengan Lionel Messi, pemain yang sangat diidolakan oleh Senna.

Namun, ada pula yang menilai Vinicius memiliki potensi lebih besar. Kecepatannya yang luar biasa dan kemampuannya menciptakan peluang bagi rekan setimnya menjadi nilai tambah yang tidak dimiliki Yamal.

Pada akhirnya, perbandingan antara Lamine Yamal dan Vinicius Junior hanyalah soal opini pribadi. Keduanya adalah talenta luar biasa yang masih memiliki banyak waktu untuk berkembang. Siapa yang akan menjadi pemain yang lebih baik di masa depan? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini