Erik ten Hag, manajer Manchester United, terlihat santai menghadapi spekulasi pemecatan yang menerpanya. Ia optimistis bertahan di Old Trafford, meskipun performa MU sedang buruk.

Awal musim ini, MU menelan dua kekalahan telak di kandang sendiri, masing-masing dari Liverpool dan Tottenham Hotspur. Kekalahan dari Tottenham bahkan terjadi dengan skor 0-3 saat MU bermain dengan 10 orang.

Performa buruk tersebut membuat masa depan Ten Hag menjadi pertanyaan. Statistiknya sebagai manajer MU berada di bawah manajer-manajer sebelumnya, seperti Ole Gunnar Solskjaer. Di bawah tangan besi Ten Hag, MU sudah 10 kali kalah dengan margin tiga gol atau lebih, terbanyak di antara manajer MU sejak Sir Alex Ferguson.

Namun, Ten Hag menyatakan tidak khawatir dengan posisinya. Ia yakin manajemen MU masih mendukung kinerjanya, terbukti dengan kontrak baru yang diteken pada musim panas lalu.

"Saya sama sekali tidak memikirkannya (soal pemecatan). Saya tidak cemas. Kami, pemilik, dan manajemen sudah saling komitmen untuk bersama-sama," kata Ten Hag.

"Kami sudah membuat kesepakatan, dan kami semua mendukung penuh. Kami tahu tahu strategi membawa banyak pemain muda adalah periode transisi," sambung Ten Hag.

Optimisme Ten Hag beralasan. Manajemen MU memang masih memberinya kepercayaan, dan ia memiliki waktu tiga tahun lagi dalam kontraknya. Namun, jika performa MU tidak membaik, bukan tidak mungkin manajemen akan mempertimbangkan untuk memecatnya.

Kini, Ten Hag harus membuktikan bahwa ia mampu mengangkat performa MU. Laga terdekat adalah melawan Manchester City pada Sabtu (14/1/2023). Jika MU kembali menelan kekalahan, tekanan pada Ten Hag akan semakin besar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini