Kembalinya Jonny Evans ke Manchester United menjadi pemandangan yang kontras dengan performa tim yang terus menurun. Meskipun bek berusia 36 tahun itu tampil impresif, legenda MU Paul Scholes menilai hal tersebut mengungkap masalah mendasar yang dihadapi klub.

Dalam laga tandang ke Villa Park, Evans berduet dengan Harry Maguire di lini belakang. Meskipun MU dominan di babak pertama, Villa bangkit di babak kedua dan memberikan tekanan besar. Namun, Evans tampil solid dan disiplin, menggagalkan upaya demi upaya tuan rumah.

Penampilan Evans yang gemilang berbuah penghargaan Man of the Match. Namun, Scholes meyakini bahwa prestasi individu Evans justru menunjukkan kelemahan yang dialami United.

"Ini agak ironis. Evans kembali ke klub setelah sekian lama, hanya untuk berlatih dan menjaga kebugarannya. Namun, setahun kemudian, dia menjadi bek tengah terbaik United," ujar Scholes.

"Itu mengungkap bahwa ada sesuatu yang tidak beres. United saat ini berada di posisi 14 klasemen Premier League, itu juga menunjukkan ada masalah besar," imbuhnya.

Scholes menilai bahwa kegagalan United untuk mendatangkan bek tengah berkualitas tinggi merupakan salah satu faktor utama di balik penurunan performa mereka. Hal ini diperparah dengan cedera yang dialami Maguire, yang membuat Evans harus mengambil peran penting.

"United tidak memiliki bek tengah yang cukup baik. Ketika Maguire cedera, mereka tidak punya pilihan lain selain mengandalkan Evans. Dan meskipun Evans bermain bagus, dia tidak bisa terus-menerus menjadi tulang punggung pertahanan," kata Scholes.

Menurut Scholes, United harus segera mengatasi masalah di lini belakang mereka jika ingin kembali ke jalur kemenangan. Dengan mendatangkan bek tengah baru yang berkualitas tinggi, United dapat meringankan beban Evans dan membangun fondasi yang lebih kokoh bagi performa tim secara keseluruhan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini