Jakarta, – Prestasi tim nasional sepak bola Indonesia tengah menjadi sorotan. Skuad Garuda sukses menembus babak final Piala AFF 2022, meski akhirnya harus mengakui keunggulan Thailand.

Di balik kesuksesan tim, ada satu posisi yang menjadi sorotan, yakni penjaga gawang. Sayangnya, kiper-kiper Timnas Indonesia masih belum mampu menyaingi nilai pasar rekan-rekan mereka di Asia.

Dominasi Jepang

Berdasarkan data Transfermarkt, 10 kiper dengan nilai pasar termahal di Asia didominasi oleh Jepang. Empat pemain asal Negeri Sakura masuk dalam daftar, antara lain Zion Suzuki (Parma), Yohei Takaoka (Vancouver Whitecaps), Keisuke Osako (Sanfrecce Hiroshima), dan Leo Kokubo (Sint-Truiden).

Suzuki menempati peringkat kedua dengan nilai pasar 2,5 juta Euro atau setara Rp 42,9 miliar. Sedangkan di peringkat pertama adalah kiper AS Roma asal Australia, Mathew Ryan, dengan nilai pasar 3,5 juta Euro atau setara Rp 60 miliar.

Nestapa Penjaga Gawang Timnas Indonesia

Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes, hanya menempati peringkat keenam dalam daftar tersebut. Paes memiliki nilai pasar 1,5 juta Euro atau setara Rp 25,7 miliar.

Nilai pasar ini menunjukkan bahwa kiper-kiper Indonesia masih tertinggal jauh dari rekan-rekan mereka di Asia. Kondisi ini menjadi nestapa bagi penjaga gawang Garuda yang berjuang keras menjaga gawang tim.

Faktor Performa dan Cedera

Nilai pasar seorang pemain dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pada faktor performa dan cedera. Penampilan yang top dapat meningkatkan nilai pasar, sementara cedera justru bisa menurunkannya.

Kiper-kiper Jepang memiliki nilai pasar yang tinggi karena konsistensi performa mereka di level klub dan internasional. Mereka juga jarang mengalami cedera serius yang dapat menghambat karier.

Sementara itu, kiper Indonesia masih belum mampu menunjukkan performa yang stabil. Mereka sering melakukan kesalahan dan belum memiliki pengalaman internasional yang mumpuni. Selain itu, cedera juga kerap menghantui kiper Garuda.

Tantangan untuk PSSI

Nestapa penjaga gawang Timnas Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi PSSI. Federasi sepak bola nasional perlu melakukan pembinaan yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas penjaga gawang Indonesia.

PSSI perlu memfasilitasi para kiper muda dengan pelatihan yang berkualitas dan memberikan kesempatan bermain di kompetisi level tinggi. Dengan pembinaan yang baik, diharapkan nilai pasar kiper Indonesia dapat meningkat dan bersaing dengan penjaga gawang top Asia lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini