Posisi Erik ten Hag sebagai pelatih Manchester United (MU) tengah di ujung tanduk setelah deretan hasil mengecewakan yang diraih tim Setan Merah. Performa MU di bawah asuhan Ten Hag sejauh ini dianggap jauh dari kata memuaskan, baik di Liga Inggris maupun Liga Europa.
Dari tujuh pertandingan Liga Inggris yang telah dijalani, MU hanya mengoleksi delapan poin dan terpuruk di peringkat ke-14 klasemen. Parahnya, jarak MU dari zona degradasi hanya terpaut lima poin. Situasi ini jelas membuat para penggemar MU geram dan menuntut pergantian pelatih.
Di Liga Europa, MU juga belum menunjukkan tajinya. Dari dua pertandingan yang telah dimainkan, mereka hanya mampu meraih hasil imbang. Hasil ini semakin memperburuk citra Ten Hag di mata para pendukung MU.
Namun, di tengah desakan keras untuk memecat Ten Hag, legenda MU Peter Schmeichel justru menyuarakan pendapat yang berbeda. Schmeichel menilai Ten Hag masih layak diberi kesempatan untuk membuktikan kemampuannya.
"Erik ten Hag masih manajernya dan saya akan mendukungnya. Saya harap mereka mempertahankan Erik karena sekarang kami butuh konsistensi," ujar Schmeichel.
Menurut Schmeichel, Ten Hag perlu diberikan waktu untuk membangun tim sesuai dengan visinya. Ia juga menekankan pentingnya stabilitas di kursi pelatih agar hasil positif dapat terwujud.
"Dia diganggu banyak hal selama dua tahun terakhir, sekarang dia punya pemainnya sendiri. Biarkan dia tunjukkan ke kita apa rencananya dan apa yang bisa dia lakukan," tegas Schmeichel.
Kendati demikian, Schmeichel juga menyadari perlunya evaluasi yang berkelanjutan terhadap kinerja Ten Hag. Jika hasil positif tak kunjung diraih, maka keputusan berat perlu diambil.
"Kalau itu tidak berhasil, maka mungkin kita bicara soal perubahan," pungkas Schmeichel.
Keputusan masa depan Ten Hag di MU kini berada di tangan petinggi klub. Mereka perlu mempertimbangkan secara matang antara desakan penggemar dengan keyakinan terhadap kemampuan Ten Hag. Yang pasti, waktu Ten Hag di Old Trafford semakin menipis dan ia harus segera menunjukkan hasil nyata untuk menyelamatkan posisinya.
