Erik ten Hag, manajer Manchester United, belakangan ini menjadi sorotan karena gaya komunikasinya yang dianggap kurang tepat saat tim sedang mengalami kesulitan. Mantan penyerang United, Louis Saha, mengkritik Ten Hag karena terkesan menghindari tanggung jawab.

Sejak bergabung dengan Setan Merah, Ten Hag memang belum mampu membawa tim ke level yang diharapkan. United hanya finis di peringkat kedelapan Liga Inggris musim lalu dan mengalami awal yang buruk musim ini. Di tengah tekanan ini, Ten Hag kerap berkelit dengan menonjolkan keberhasilannya memenangi Piala Liga Inggris dan Piala FA.

Namun, Saha menilai pernyataan-pernyataan Ten Hag itu sebagai upaya menghindari rasa tidak nyaman. Mantan pemain asal Prancis itu menegaskan bahwa United telah mengalami kemunduran dan Ten Hag harus berhenti mencari kambing hitam.

"Dia (Ten Hag) bisa mengatakan semua hal positif sesukanya, tapi pada satu titik, kita perlu melihat sesuatu bekerja," ujar Saha. "Saya mulai frustrasi dengan komunikasinya. Dia tak bisa bilang memenangi trofi-trofi itu cukup."

Saha juga menyoroti keengganan Ten Hag untuk mengkritik taktiknya sendiri. "Dia tak menempatkan dirinya sebagai sasaran tembak, kebanyakan ya pemainnya atau cedera-cedera," kata Saha. "Tapi tidak pernah soal taktiknya."

Kritik Saha ini membuka pertanyaan tentang gaya komunikasi Ten Hag yang dianggap kurang proaktif dan bertanggung jawab. Seorang manajer seharusnya dapat menginspirasi kepercayaan dan kepercayaan diri pada timnya, tetapi Ten Hag justru tampak defensif dan mencari alasan.

Jika Ten Hag ingin memperbaiki reputasinya dan meraih kesuksesan bersama United, ia perlu mengubah pendekatan komunikasinya. Ia harus lebih terbuka terhadap kritik, mengakui kekurangan tim, dan menunjukkan kesediaan untuk mengambil tanggung jawab. Dengan melakukan hal tersebut, ia dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif dan kondusif bagi kemajuan tim.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini