Kylian Mbappe, penyerang bintang Real Madrid, menjadi sorotan setelah tertangkap kamera berpesta di Stockholm, Swedia, saat Timnas Prancis sedang bertanding di UEFA Nations League. Kejadian ini menimbulkan perdebatan mengenai hak pemain untuk bersantai dan kewajiban mereka terhadap tim.
Mbappe absen dari skuad Prancis karena cedera paha. Namun, alih-alih beristirahat dan memulihkan diri, ia memilih untuk menghadiri pesta di klub malam Swedia. Bahkan, ia disebut meminta agar ponsel para pengunjung disita untuk menjaga privasi.
Tindakan Mbappe memicu kemarahan sebagian penggemar Prancis. Mereka mengkritiknya karena tidak memberikan contoh yang baik bagi rekan-rekannya yang sedang berjuang membela negara. Aurelien Tchouameni, rekan setim Mbappe di Timnas Prancis, membelanya dengan mengatakan bahwa masalah ini terlalu dibesar-besarkan.
"Kami tahu bahwa setiap kali itu tentang Kylian, itu dibesar-besarkan," kata Tchouameni. "Kecintaan Mbappe terhadap tim nasional Prancis tidak perlu diragukan lagi."
Benarkah masalah ini dibesar-besarkan? Atau justru Mbappe mengabaikan tanggung jawabnya sebagai pemain Timnas Prancis?
Setiap orang berhak atas waktu istirahat dan bersantai, terutama setelah mengalami cedera. Namun, sebagai pemain ternama dan andalan tim, Mbappe memiliki kewajiban untuk menjaga citra dan memberikan contoh yang baik. Berpesta di tengah pertandingan tim nasional dapat menimbulkan persepsi negatif dan menurunkan semangat rekan-rekannya.
Di sisi lain, Mbappe juga berhak untuk bersenang-senang di luar lapangan. Asalkan hal tersebut tidak mengganggu persiapan dan performanya di lapangan, seharusnya tidak menjadi masalah. Namun, karena Mbappe absen karena cedera, ia harusnya memanfaatkan waktu tersebut untuk pemulihan, bukan untuk berpesta.
Pada akhirnya, Mbappe adalah manusia biasa yang juga membutuhkan waktu istirahat dan hiburan. Namun, sebagai pemain profesional yang digaji untuk mewakili negaranya, ia harus bisa menyeimbangkan antara haknya untuk bersantai dengan tanggung jawabnya terhadap tim.
