Ederson, kiper Manchester City, baru-baru ini mengutarakan pandangannya tentang manajer timnya, Pep Guardiola. Menurut Ederson, Guardiola adalah sosok yang kompleks, sekaligus menuntut dan penyayang.
Dalam sebuah wawancara dengan ESPN Brasil, Ederson mengungkapkan bahwa Guardiola adalah gabungan dari tiga sifat: ramah, menyebalkan, dan pemarah. "Dia orang yang baik di luar lapangan, tetapi di lapangan, dia sangat perfeksionis," jelas Ederson.
Sikap menuntut Guardiola, menurut Ederson, berasal dari keinginannya untuk menjadikan para pemainnya profesional. Sementara itu, kemarahannya muncul ketika tim tidak tampil sesuai harapan. Namun, Ederson juga menekankan bahwa Guardiola adalah sosok yang penyayang dan selalu mendukung pemainnya.
"Tentu saja, kami tidak bisa tampil brilian dalam setiap pertandingan. Pasti ada pasang surutnya," kata Ederson.
Sebagai sosok yang telah bekerja sama dengan Guardiola selama tujuh tahun, Ederson memiliki banyak pengalaman untuk menilai kinerja sang manajer. Bersama Guardiola, Ederson telah meraih 18 trofi, termasuk enam gelar Liga Inggris dan satu gelar Liga Champions.
Kesuksesan Manchester City di bawah kepemimpinan Guardiola tidak terlepas dari pendekatannya yang menuntut dan karismatik. Guardiola selalu mendorong pemainnya untuk tampil maksimal dan tidak pernah puas dengan hasil yang diraih. Namun, di balik sosoknya yang tegas, Guardiola juga dikenal sebagai pribadi yang hangat dan peduli kepada pemainnya.
Kombinasi dari tuntutan, dukungan, dan karisma Guardiola telah menciptakan budaya kemenangan di Manchester City. Para pemain merasa termotivasi dan tertantang untuk memberikan yang terbaik, knowing bahwa mereka memiliki sosok manajer yang akan membimbing dan mendukung mereka.
Sikap Pep Guardiola yang kompleks, sekaligus menuntut dan penyayang, menjadikannya sosok manajer yang disegani dan dikagumi. Ia telah membuktikan kemampuannya untuk membangun tim yang sukses dan membangun hubungan yang kuat dengan para pemainnya.
