Perjalanan Kevin Diks untuk menjadi bagian dari Tim Nasional Indonesia telah menjadi sebuah drama yang panjang dan berliku. Sejak pertama kali diwacanakan pada 2020, naturalisasi pemain keturunan Belanda ini mengalami beberapa kali pasang surut.

Awalnya, PSSI di era kepemimpinan Mochamad Iriawan menolak naturalisasi Diks karena usianya dianggap tidak sesuai dengan rencana regenerasi skuad Timnas Indonesia. Namun, seiring waktu dan peningkatan karier Diks, PSSI mulai meliriknya kembali.

Namun, Diks yang sempat didekati PSSI pada 2021 justru menolak merespons. Hal ini diduga karena kekecewaannya terhadap penolakan sebelumnya. Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia saat itu, pun memilih mencoret Diks dari daftar pemain keturunan yang akan dinaturalisasi.

Wacana naturalisasi Diks sempat tenggelam, hingga ia tampil impresif saat menghadapi Manchester United di Liga Champions Oktober 2023. PSSI pun kembali membuka pintu bagi Diks untuk membela Timnas Indonesia.

Pada pertengahan Desember 2023, Diks datang ke Jakarta dan bertemu dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Pertemuan itu menjadi titik awal dari proses naturalisasi Diks yang telah lama diidam-idamkan.

Apa yang melatarbelakangi perubahan sikap PSSI dan Shin Tae-yong terhadap Diks? Beberapa analisis menyebutkan bahwa peningkatan performa Diks serta absennya panggilan Timnas Belanda menjadi faktor utama. Selain itu, kebutuhan Timnas Indonesia akan pemain berkualitas di posisi bek kanan juga menjadi pertimbangan.

Perjalanan naturalisasi Diks masih belum selesai. Namun, drama yang telah terjadi menunjukkan bahwa proses ini sangat dinamis dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.

Jika proses naturalisasi berjalan lancar, Diks berpotensi memperkuat Timnas Indonesia bulan depan saat menghadapi Jepang dan Arab Saudi pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026. Kehadiran Diks diharapkan dapat menambah kekuatan dan pengalaman bagi skuad Garuda.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini