Jakarta, – Jagat sepak bola tengah digemparkan dengan keluhan dari berbagai liga, termasuk LaLiga, FIFPRO, dan European Leagues, yang mengadukan FIFA kepada Komisi Uni Eropa. Keluhan ini dilatarbelakangi oleh penambahan jadwal pertandingan yang dinilai sangat padat dan berdampak negatif bagi para pemain.

Jadwal sepak bola yang padat telah menjadi masalah yang kronis dalam beberapa tahun terakhir. Kalender pertandingan yang penuh sesak membuat para pemain rentan mengalami cedera jangka panjang. Kehadiran kompetisi baru seperti Piala Dunia Antarklub yang direncanakan akan digelar pada Juni-Juli 2025 semakin memperburuk situasi.

Menurut data dari LaLiga, peningkatan cedera sebesar 4% terjadi di awal musim ini. Hal tersebut terjadi akibat minimnya jeda waktu untuk pemulihan pemain. Penambahan jadwal pertandingan dinilai menjadi salah satu faktor pemicunya.

FIFA dianggap telah menyalahgunakan kekuasaannya dalam penjadwalan kalender sepak bola. Mereka dinilai kurang berkonsultasi dengan liga-liga domestik, serikat pemain, dan para pemain itu sendiri. Keputusan FIFA untuk menambah jadwal pertandingan menunjukkan adanya konflik kepentingan.

"Penjadwalan FIFA menunjukkan konflik kepentingan yang jelas, melanggar hukum persaingan, dan berdampak negatif pada kompetisi nasional. Kesejahteraan para pemain turut terancam dalam prosesnya," ungkap salah satu perwakilan European Leagues.

LaLiga, FIFPRO, dan European Leagues telah mengajukan pengaduan resmi kepada Komisi Uni Eropa. Mereka menuding FIFA telah melanggar hukum Uni Eropa dengan menyalahgunakan posisi dominannya.

"Pengaduan tersebut menjelaskan bagaimana penerapan keputusan FIFA pada kalender internasional merupakan penyalahgunaan posisi dominan dan melanggar hukum Uni Eropa," ujar perwakilan European Leagues.

Keluhan yang dilayangkan oleh liga-liga dan serikat pemain ini menunjukkan bahwa FIFA perlu mereformasi sistem penjadwalan pertandingan. Kesejahteraan dan kesehatan para pemain harus menjadi prioritas utama dalam merancang kalender sepak bola yang berkelanjutan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini