Lee Carsley, pelatih interim Timnas Inggris, menegaskan posisinya saat ini dan menyatakan bahwa tim berhak mendapatkan pelatih kelas dunia.
Setelah Gareth Southgate mengundurkan diri, Carsley ditunjuk sebagai pelatih interim untuk memimpin Inggris dalam enam pertandingan UEFA Nations League hingga November. Ia sempat menorehkan dua kemenangan pada awal kiprahnya, namun kemudian mengalami kekalahan dari Yunani di Wembley.
Menyusul kekalahan itu, muncul spekulasi bahwa Carsley enggan diangkat secara permanen. Menanggapi hal tersebut, Carsley mengklarifikasi bahwa tugasnya memang hanya hingga November. Ia menekankan bahwa Inggris membutuhkan pelatih dengan rekam jejak juara.
"Saya tidak pernah benar-benar memikirkannya. Tugas saya jelas, enam pertandingan, dan saya senang dengan itu. Ini posisi yang istimewa," kata Carsley seperti dikutip dari ITV.
"Saya sangat menikmati tugas ini, tetapi tidak dua hari terakhir. Saya tidak terbiasa kalah bersama Inggris, dan saya tidak bisa menerimanya," ujarnya.
Carsley menambahkan bahwa ia memahami diskusi terkait posisi pelatih permanen, tetapi ia menekankan bahwa ia masih perlu mengembangkan diri.
"Orang akan terus berdebat. Saya berada di tengah-tengah. Atasan saya sudah menjelaskan apa yang mereka harapkan dari saya," kata Carsley.
"Pekerjaan ini membutuhkan pelatih kelas dunia yang telah meraih trofi, dan saya masih dalam perjalanan menuju ke sana," imbuhnya.
Pernyataan Carsley ini menunjukkan bahwa ia menyadari limitasinya dan menghargai kebutuhan Timnas Inggris akan pelatih yang lebih berpengalaman dan berprestasi. Hal ini juga mengisyaratkan bahwa ia kemungkinan besar tidak akan menjadi kandidat utama untuk posisi pelatih permanen.
Dengan hanya tersisa dua pertandingan lagi di UEFA Nations League, Inggris dijadwalkan menghadapi Hongaria pada 18 November dan Jerman pada 22 November. Pertandingan-pertandingan ini akan menjadi kesempatan bagi Carsley untuk membuktikan kemampuannya dan meninggalkan kesan positif sebelum menyerahkan tongkat estafet kepada pelatih berikutnya.
