Indonesia akan melakoni laga tandang melawan China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan ini akan dipimpin oleh wasit asal Timur Tengah, Omar Al-Ali dari Uni Emirat Arab.

Penunjukan wasit Timur Tengah untuk laga ini memicu kekhawatiran di kalangan penggemar sepak bola Indonesia. Pasalnya, dalam tiga pertandingan sebelumnya, Indonesia selalu dipimpin oleh wasit dari Timur Tengah, yang memicu kontroversi dalam sejumlah keputusan.

Dalam laga melawan Bahrain, Indonesia kebobolan di menit-menit akhir setelah wasit Ahmed Al Kaf memberikan waktu tambahan yang berlebihan. Di laga kontra Arab Saudi, wasit Adham Makhadmeh (Yordania) dikritik karena tidak memberikan penalti untuk Indonesia. Sementara di laga melawan Australia, wasit Salman Falahi (Qatar) juga dianggap merugikan Indonesia dengan beberapa keputusannya.

Kekhawatiran yang diutarakan oleh penggemar sepak bola Indonesia bukannya tanpa alasan. Dalam laga-laga Grup C lainnya, wasit yang memimpin berasal dari konfederasi yang berbeda. Misalnya, laga Jepang vs China dipimpin oleh wasit Qatar, Bahrain vs Jepang diwasiti orang Uzbekistan, Australia vs China diwasiti orang Malaysia, dan Arab Saudi vs Jepang diwasiti orang Korea Selatan.

Penunjukan wasit Timur Tengah yang berulang untuk laga Indonesia lantas memunculkan pertanyaan tentang apakah hal tersebut akan menguntungkan atau merugikan Indonesia. Di satu sisi, wasit dari Timur Tengah mungkin lebih akrab dengan gaya permainan tim-tim Asia. Namun di sisi lain, kekhawatiran tentang potensi keputusan kontroversial tetap menghantui publik sepak bola Indonesia.

Akankah Indonesia mampu mengalahkan China dan meraih tiga poin krusial, atau sejarah bakal terulang dan Indonesia kembali dirugikan oleh keputusan wasit dari Timur Tengah? Pertanyaan tersebut akan terjawab pada laga yang akan berlangsung pada 15 Oktober mendatang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini