Timnas Indonesia menelan pil pahit setelah takluk 1-2 dari Timnas China pada kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde ketiga Grup C. Salah satu faktor penyebab kekalahan tersebut adalah blunder Shin Tae-yong mencoret bek kanan Eliano Reijnders.

Pencoretan Reijnders menimbulkan tanda tanya besar di kalangan publik. Pasalnya, pemain PEC Zwolle tersebut sedang dalam performa terbaiknya dan menjadi andalan di pos bek kanan.

Keputusan mencoret Reijnders ternyata berdampak fatal bagi Tim Garuda. Shin Tae-yong terpaksa memainkan Asnawi Mangkualam sebagai bek kanan, padahal performanya belakangan ini menurun.

Sepanjang laga, Asnawi tampil buruk dan tak mampu memberikan kontribusi signifikan. Ia tak melakukan tekel, sapuan, atau intersep, sehingga lini pertahanan Indonesia mudah ditembus pemain China.

Kondisi tersebut diperparah dengan absennya bek sayap kanan lainnya, Sandy Walsh, yang mengalami cedera ringan. Jika Reijnders tidak dicoret, ia bisa menjadi opsi pengganti Asnawi dan peran tersebut telah dijalaninya dengan baik pada laga melawan Bahrain.

Menurut statistik SofaScore, Reijnders membuat dua sapuan dan satu tekel dalam 45 menit saat menggantikan Walsh pada laga melawan Bahrain. Catatan ini jauh lebih baik dari Asnawi yang nihil tekel, sapuan, atau intersep melawan China.

Pencoretan Reijnders jelas merupakan sebuah blunder taktis yang merugikan Timnas Indonesia. Shin Tae-yong seharusnya mempertimbangkan kembali keputusannya dan memainkan Reijnders sebagai bek kanan starter.

Dengan performa terbaiknya, Reijnders dapat memberikan soliditas dan ketenangan di sektor pertahanan Indonesia. Pencoretannya menjadi sebuah kerugian besar yang berujung pada kekalahan pahit dari China.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini