Wasit Ahmed Al Kaf, yang menjadi buah bibir para penggemar sepak bola Indonesia, mengungkapkan rahasia persiapan mentalnya sebelum memimpin pertandingan. Bukan dengan latihan fisik yang keras, melainkan dengan ritual spiritual yang mendalam.
Menurut Al Kaf, fokus mental sangat penting bagi seorang wasit. Dari situlah muncul ketegasan dan kepercayaan diri. Dan untuk membangun fokus mental tersebut, ia mempersiapkan dirinya dengan berdoa dan membaca Al Quran sebelum pertandingan.
"Saya selalu ingat saya berada pada level tinggi yang terhormat, karena memimpin pertandingan adalah bidang yang sulit. Anda berada di tengah kerumunan dan dalam pertandingan yang mungkin sulit dan menentukan nasib," kata Al Kaf.
"Jadi saya berpesan kepada Anda untuk selalu berdoa dan membaca Al-Quran. Ini adalah hal-hal yang menantang diri Anda," sambungnya.
Al Kaf percaya bahwa doa dan dzikir yang ia lantunkan selama pertandingan membantu meningkatkan konsentrasinya dan memberikan ketenangan batin. Ritual spiritual ini juga menjadi sumber kepercayaan diri, terutama kepercayaan pada dirinya sendiri.
"Bagi saya, fokus mental dan imajinasi mental sebelum pertandingan untuk wasit sangat penting karena itu tercermin di lapangan. Gambaran mental buat saya sangat penting bagi Anda untuk memiliki kepercayaan diri," ungkapnya.
Selain berdoa dan membaca Al Quran, Al Kaf juga membiasakan diri membayangkan skenario-skenario pertandingan yang mungkin terjadi. Ia memikirkan cara mengatasinya dan mengambil keputusan yang tepat.
"Saya berlari di sebagian besar pertandingan dan saya menyebut doa-doa Nabi dan dzikir di dalamnya. Itu menjadi hal yang normal jika dilakukan terus menerus dan ini sangat membantu saya. Syukur kepada Allah dengan pengalaman panjang dan kepercayaan diri, kami telah melewati laga-laga dengan intensitas tinggi," ujar Al Kaf.
Latihan mental dan spiritual yang dilakukan Al Kaf ini menunjukkan bahwa persiapan mental sama pentingnya dengan persiapan fisik bagi seorang wasit. Ritual-ritual spiritual dapat membantu membangun fokus, ketenangan, dan kepercayaan diri yang sangat dibutuhkan dalam mengendalikan pertandingan yang penuh tekanan.
