Penunjukkan Thomas Tuchel sebagai nakhoda Timnas Inggris telah menyulut perdebatan sengit di kalangan pecinta sepakbola Inggris. Keputusan Federasi Sepakbola Inggris (FA) untuk mempercayakan kursi panas kepada sosok asing kembali membuka mata akan minimnya apresiasi terhadap talenta pelatih lokal.

Gary Neville, mantan bek timnas Inggris yang kini menjadi komentator, menyuarakan keprihatinannya. Menurutnya, keputusan FA ini mencerminkan kegagalan sistem pembinaan pelatih dalam negeri. Neville mempertanyakan mengapa FA seolah lebih yakin akan kompetensi pelatih asing dibandingkan pelatih Inggris sendiri.

"Saya tidak mengkritik Thomas Tuchel, karena dia adalah pelatih yang hebat. Namun, ini harus menjadi pertanyaan serius bagi FA mengenai kebijakan pembinaan pelatih di Inggris," tegas Neville.

Neville menyoroti bahwa pelatih Inggris seringkali kurang dihargai di Eropa. Sementara pelatih dari negara-negara seperti Spanyol, Jerman, Italia, dan Portugal terkenal dengan gaya bermain dan filosofi sepakbola yang jelas.

"Kita tidak lagi memiliki identitas yang jelas sebagai bangsa Inggris. Kita belum membangun gaya, kita tidak memiliki pelatih yang membangun gaya yang unik bagi kita," kritik Neville.

Pernyataan Neville didukung oleh fakta bahwa Inggris belum pernah menjuarai turnamen internasional sejak Piala Dunia 1966. Sementara negara-negara seperti Jerman, Spanyol, dan Italia telah meraih banyak kesuksesan di level internasional.

Kurangnya apresiasi terhadap pelatih lokal ini dapat menghambat perkembangan sepakbola Inggris. Sebab, para pelatih muda akan merasa kurang termotivasi untuk berkarier sebagai pelatih jika mereka melihat bahwa peluang mereka untuk menangani tim nasional sangat kecil.

Oleh karena itu, FA perlu mengevaluasi kembali sistem pembinaan pelatihnya. FA harus menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi pelatih lokal untuk mengembangkan potensi mereka dan mempromosikan gaya sepakbola yang khas Inggris.

Dengan memberikan kepercayaan kepada pelatih lokal, FA dapat membangun tim nasional yang lebih kuat dan berprestasi. Selain itu, hal ini juga akan menginspirasi generasi muda untuk menekuni profesi kepelatihan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini