Timnas Indonesia baru saja menelan kekalahan 1-2 dari China dalam laga persahabatan yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (25/2/2023). Kekalahan ini memunculkan sejumlah kritik terhadap taktik yang diterapkan pelatih Shin Tae-yong.

Dalam pertandingan tersebut, Shin Tae-yong melakukan beberapa perubahan signifikan pada susunan pemain dan taktik. Ia memasang Calvin Verdonk sebagai bek tengah, mereposisi Pratama Arhan ke sisi kanan lapangan, dan mencadangkan beberapa pemain kunci seperti Thom Haye dan Sandy Walsh.

Keputusan Shin Tae-yong ini menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk para pengamat sepak bola. Mereka menilai Shin Tae-yong mengambil risiko yang tidak perlu, terutama dengan mengubah posisi para pemain.

Akibatnya, lini tengah Timnas Indonesia kehilangan kreativitas, dan tim kesulitan membangun serangan. Selain itu, pertahanan Indonesia menjadi lebih rapuh, terbukti dengan dua gol yang dicetak oleh pemain China.

Terkait kritikan tersebut, PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan melakukan intervensi terhadap taktik yang diterapkan oleh Shin Tae-yong. Namun, sikap PSSI ini justru dinilai kontraproduktif dan merugikan perkembangan Timnas Indonesia.

Intervensi PSSI dapat membuat Shin Tae-yong tidak leluasa dalam menerapkan taktiknya. Ia akan merasa tertekan dan khawatir jika keputusannya akan dipertanyakan atau bahkan diubah oleh pihak federasi. Hal ini dapat menghambat kreativitas dan inovasi sang pelatih.

Selain itu, intervensi PSSI juga dapat merusak hubungan antara pelatih dan pemain. Jika para pemain mengetahui bahwa taktik yang mereka terapkan tidak didukung penuh oleh federasi, mereka akan kehilangan kepercayaan terhadap pelatih. Hal ini tentu saja akan berdampak negatif pada performa tim.

Pengalaman menunjukkan bahwa intervensi federasi seringkali berujung pada kegagalan. Dalam kasus Timnas Indonesia, intervensi PSSI justru dapat menghambat perkembangan tim dan merusak potensi yang dimiliki oleh Shin Tae-yong.

Oleh karena itu, PSSI sebaiknya memberikan kebebasan penuh kepada Shin Tae-yong untuk menjalankan tugasnya sebagai pelatih. PSSI harus mendukung taktik yang diterapkan oleh sang pelatih, meskipun ada kritikan dari pihak luar. Dengan memberikan kebebasan dan dukungan, PSSI dapat membantu Shin Tae-yong mengembangkan potensi Timnas Indonesia dan mencapai hasil yang lebih baik di masa depan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini