Paul Pogba, mantan gelandang bintang Manchester United, mengungkapkan hubungan rumitnya dengan Jose Mourinho, mantan pelatihnya selama di Old Trafford.
Awal yang Menjanjikan
Hubungan antara Pogba dan Mourinho awalnya hangat. Mourinho menjadi salah satu alasan Pogba kembali ke MU pada 2016 setelah menghabiskan waktu di Juventus. Pogba terkesan dengan visi Mourinho dan merasa yakin bisa berkembang di bawah asuhannya.
Namun, harapan baik itu tak bertahan lama. Seiring waktu, hubungan mereka memburuk. Mourinho mencabut ban kapten dari Pogba dan menyebutnya sebagai "virus" di depan skuad. Insiden tersebut memperburuk ketegangan di antara keduanya.
Konfrontasi dan Pertengkaran
Konflik Pogba-Mourinho semakin memanas dalam sesi latihan. Mereka tertangkap kamera saling berkonfrontasi, menunjukkan rusaknya hubungan mereka. Pogba semakin sering dicadangkan, terutama menjelang pemecatan Mourinho pada Desember 2018.
Dalam wawancara baru-baru ini, Pogba menggambarkan hubungannya dengan Mourinho seperti hubungan asmara yang penuh gejolak. Dia menyatakan ingin berbaikan dengan Mourinho dan menyelesaikan masalah mereka.
Perbedaan Pandangan
Pogba mengungkapkan bahwa konflik mereka bermula dari perbedaan pandangan antara manajer dan pemain. Dia menegaskan bahwa dia tidak pernah memulai pertengkaran dan selalu menghormati Mourinho.
"Kami tidak sepakat seperti yang kadang terjadi antara manajer dan pemain. Tapi saya sangat respek kepadanya," ujar Pogba.
Harapan Rekonsiliasi
Terlepas dari konflik masa lalu, Pogba masih menghargai Mourinho. Dia menyatakan keinginan untuk bertemu dan membicarakan masalah mereka secara langsung.
"Kalau saya ketemu dia besok, akan saya peluk! Tapi suatu hari kami harus duduk bersama dan membahasnya," kata Pogba.
Kisah Pogba dan Mourinho menjadi pengingat penting tentang dinamika kompleks yang dapat muncul dalam hubungan manajer-pemain. Meski sempat berseberangan, tidak menutup kemungkinan bahwa mereka dapat menyelesaikan perbedaan dan berdamai di masa depan.
