Kasus doping yang menimpa bintang sepak bola Paul Pogba menyisakan kisah getir tentang perjuangan seorang atlet dalam menghadapi sanksi berat. Pogba, yang dijatuhi hukuman larangan bertanding selama empat tahun akibat penggunaan zat terlarang, sempat dihantui ketakutan akan berakhirnya kariernya.

Dalam wawancara eksklusif dengan ESPN, Pogba menceritakan bahwa hukuman tersebut membuatnya berpikir untuk meninggalkan sepak bola. "Ya, ada banyak pikiran melintas di kepala saya, saya bahkan banyak berpikir untuk berhenti main," ungkap Pogba.

Hukuman empat tahun yang dijatuhkan pada Februari 2024 menjadi pukulan telak bagi Pogba, yang saat itu berusia 31 tahun. Ketidakmampuannya untuk berlaga selama bertahun-tahun menimbulkan kekhawatiran tentang masa depannya di lapangan. "Empat tahun tidak main dan latihan — klub mana yang bakal mau sama saya? Akankah saya cocok dan hal-hal seperti itu, Anda membayangkan banyak hal di kepala," tuturnya.

Namun, di balik kekhawatirannya, Pogba tetap mempertahankan keyakinannya. Ia meyakini bahwa dirinya tidak sengaja menggunakan zat terlarang dan berupaya mengajukan banding atas hukuman tersebut. Upayanya membuahkan hasil, dengan hukumannya dikurangi menjadi 18 bulan. Keputusan ini memberikan harapan baru bagi Pogba, yang kini menanti momen kembali merumput pada Maret 2025.

Kisah Paul Pogba menjadi pengingat akan dampak buruk penggunaan doping bagi karier seorang atlet. Sanksi berat yang dijatuhkan dapat menghancurkan mimpi dan masa depan mereka. Oleh karena itu, penting bagi seluruh atlet untuk memahami bahaya doping dan konsekuensinya, serta menjaga etika dan sportivitas dalam olahraga.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini