Pengantar

Romelu Lukaku, penyerang asal Belgia, angkat bicara tentang pengalamannya yang kurang memuaskan selama berkarier di Chelsea. Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Lukaku mengungkapkan rasa frustrasinya karena selalu dibandingkan dengan legenda The Blues, Didier Drogba.

Perbandingan yang Mustahil

Lukaku didatangkan ke Chelsea pada tahun 2021 dengan banderol yang memecahkan rekor transfer klub. Kedatangannya diharapkan dapat mengisi kekosongan yang ditinggalkan Drogba, yang mengukir reputasi sebagai salah satu striker terbaik dalam sejarah klub. Namun, Lukaku gagal memenuhi ekspektasi tinggi tersebut.

Gaya Bermain Berbeda

Lukaku menilai gaya bermainnya sangat berbeda dengan Drogba. Drogba terkenal dengan kemampuannya menahan bola, bermain membelakangi gawang, dan menjadi target serangan. Sementara itu, Lukaku lebih suka berlari dari belakang dan mendapatkan umpan untuk mencetak gol.

"Didier lebih banyak membelakangi gawang, dia bisa menahan bola dari mana pun Anda memainkannya. Itu bukan gaya saya, bro. Biarkan saja saya berlari dari belakang; berikan saya umpan," ujar Lukaku.

Tekanan Berat

Perbandingan terus-menerus dengan Drogba menciptakan tekanan yang luar biasa bagi Lukaku. Ia merasa dituntut untuk menjadi replika eks striker Pantai Gading itu, padahal gaya bermain mereka tidak sama.

"Di Inggris, mereka ingin menempatkan saya di kotak penalti. Mereka melihat seseorang bertubuh seperti saya dan berpikir dia adalah Drogba baru, dan karena Didier melakukan apa yang telah dilakukannya, mereka berpikir saya harus melakukan hal yang sama. Saya bukan seperti itu," keluh Lukaku.

Penampilan yang Gagal

Kombinasi gaya bermain yang berbeda dan tekanan yang besar menjadi faktor utama kegagalan Lukaku di Chelsea. Ia hanya mencetak 15 gol dari 59 penampilan selama dua periode di klub London tersebut. Lukaku akhirnya meninggalkan Chelsea pada musim panas 2024 untuk bergabung dengan Napoli.

Pelajaran Berharga

Setelah keluar dari Chelsea, Lukaku mengakui bahwa perbandingan dengan Drogba telah menjadi beban berat baginya. Ia telah belajar untuk menerima perbedaan dan fokus pada kekuatannya sendiri.

Penampilan impresif Lukaku di Napoli sejauh ini menjadi bukti bahwa ia mampu menjadi striker sukses dengan gayanya sendiri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini