Jakarta, – Ketegangan antara Timnas Indonesia dan Bahrain memanas setelah serangan siber yang dilakukan oleh fans Garuda. Imbas dari insiden tersebut, Bahrain menolak untuk bermain di Indonesia pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Maret mendatang.

Serangan siber ini berawal dari kekecewaan fans Indonesia atas hasil imbang 2-2 di markas Bahrain. Tim tuan rumah mencetak gol penyeimbang pada menit ke-90+9, tiga menit di luar waktu injury time yang diberikan.

Kekecewaan tersebut kemudian diluapkan dengan membanjiri akun media sosial Timnas Bahrain dan para pemainnya dengan komentar-komentar negatif. Bahkan, akun yang berkaitan dengan Asosiasi Sepakbola Bahrain (BFA) juga diklaim menjadi sasaran peretasan.

BFA mengecam keras serangan siber tersebut dan menuduh penggemar Timnas Indonesia meluncurkan ancaman pembunuhan kepada pemain di media sosial. BFA menilai sikap ini tidak sesuai dengan ajaran Islam yang dianut mayoritas masyarakat Indonesia.

"Komentar-komentar ofensif yang diterima akun-akun asosiasi dan website, termasuk akun tim nasional dan fans Bahrain, tidak ada kaitannya dengan norma-norma olahraga," demikian pernyataan resmi BFA.

"Dalam memandang ini, asosiasi mengungkapkan kekecewaan mendalam dengan kampanye mengganggu dan tidak dapat diterima, sebagaimana ini tidak sesuai prinsip, nilai-nilai, dan norma-norma Islam," sambungnya.

BFA menegaskan akan menggunakan organisasi-organisasi internasional, HAM, dan Islam untuk mengusut masalah ini dan menunjukkan dampak negatif dari serangan siber yang dilakukan oleh fans Indonesia.

Tensi yang memanas ini tentu menjadi perhatian serius bagi dunia sepakbola. Serangan siber seharusnya tidak menjadi bagian dari olahraga yang menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dan persatuan.

Suporter Timnas Indonesia harus bisa menerima hasil pertandingan dengan lapang dada dan menjunjung tinggi etika serta norma-norma sepakbola. Sikap tidak terpuji tersebut tidak hanya merugikan Timnas Indonesia, tetapi juga merusak citra negara di mata internasional.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini