Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, telah angkat bicara mengenai tindakan rasis yang dilakukan oleh oknum suporter Indonesia setelah kekalahan Timnas U-23 melawan Guinea. Dalam sebuah pertandingan playoff Olimpiade Paris 2024 yang berlangsung tengah pekan ini, Timnas U-23 Indonesia harus mengakui keunggulan Guinea dengan skor 0-1.

Kekecewaan suporter Indonesia terhadap hasil pertandingan tersebut telah diungkapkan dengan cara yang tidak tepat, yaitu dengan membanjiri akun media sosial Guinea dengan komentar rasis, termasuk kepada para pemainnya. Tindakan ini mendapat kecaman keras dari Oktohari, yang menekankan bahwa jika olahraga Indonesia ingin dihormati di kancah internasional, maka mentalitas rasis dan diskriminatif harus dihilangkan.

Oktohari menegaskan bahwa nilai-nilai Olimpiade seperti Keunggulan, Persahabatan, dan Rasa Hormat harus dijaga. NOC Indonesia berkomitmen untuk tidak ada diskriminasi dalam olahraga dan menjunjung tinggi Piagam Olimpiade. Beliau juga mengingatkan bahwa sebagai bangsa yang besar, Indonesia harus menunjukkan kedewasaan dalam berolahraga dan menjadi tuan rumah event olahraga internasional tanpa diskriminasi.

Dengan mimpi untuk menjadi tuan rumah Olimpiade pada tahun 2036, Oktohari menyerukan kedewasaan dari semua pihak agar Indonesia dapat menjadi negara yang ramah bagi olahraga internasional dan bebas dari rasis serta diskriminasi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini