Jadwal pertandingan sepak bola yang semakin padat menjadi keprihatinan serius bagi para pemain. Gelandang Manchester City, Rodri, mengungkapkan kekhawatirannya dan tidak menutup kemungkinan adanya aksi mogok.

UEFA dan FIFA telah mengusung sejumlah perubahan format kompetisi yang menambah beban pertandingan. Jumlah peserta babak utama Liga Champions akan bertambah menjadi 36 klub pada 2024/2025, sementara Piala Dunia Antarklub juga akan diperluas menjadi 32 tim.

Klub-klub besar seperti Manchester City berpotensi memainkan hingga 75 pertandingan dalam satu musim, belum termasuk kewajiban pemain untuk tampil bersama timnas. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan kesejahteraan fisik dan mental para atlet.

Rodri menyuarakan pendapatnya bahwa para pemain berada di ambang batas kesabaran. "Saya kira kami sudah dekat ke sana," katanya, mengacu pada kemungkinan mogok. "Ini mudah dipahami. Secara umum, pemain mana pun akan mengatakan hal yang sama. Ini bukan sekadar opini pribadi, tetapi pendapat pemain secara umum."

"Jika situasi ini terus berlanjut, akan tiba saatnya kami tidak punya pilihan," lanjut bintang asal Spanyol tersebut.

Kekhawatiran para pemain beralasan. Jadwal yang padat tidak hanya berdampak pada kondisi fisik mereka, tetapi juga waktu pemulihan dan istirahat yang berkurang. Hal ini berisiko meningkatkan potensi cedera dan menurunkan performa di lapangan.

Selain itu, beban pertandingan yang berlebihan juga dapat mengganggu keseimbangan kehidupan pribadi pemain dan berdampak pada kesejahteraan mental mereka.

Aksi mogok merupakan tindakan terakhir yang diharapkan, namun para pemain merasa bahwa mereka harus mengambil sikap untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan mereka. FIFA dan UEFA perlu mempertimbangkan kembali jadwal pertandingan yang semakin padat dan mencari solusi yang berkelanjutan untuk masa depan sepak bola.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini