Penyerang Manchester City, Erling Haaland, gagal menunjukkan ketajamannya saat menghadapi Inter Milan di Etihad Stadium, Kamis (19/9/2024) dini hari WIB. Tampil sebagai starter, Haaland hanya mampu melepaskan satu tembakan tepat sasaran dari tiga percobaan sepanjang pertandingan.
Mati kutu dijaga ketat oleh lini pertahanan Inter, terutama Francesco Acerbi, Haaland mengulangi performa buruknya di final Liga Champions dua musim lalu. Ketika itu, Acerbi juga menjadi bayang-bayang Haaland, sehingga City hanya mampu menang melalui gol Rodri.
Kegagalan Haaland mencetak gol kali ini membuatnya gagal memecahkan rekor Cristiano Ronaldo sebagai pemain tercepat yang mencapai 100 gol untuk sebuah klub. Rekor tersebut masih dipegang Ronaldo dengan torehan 101 gol dari 105 pertandingan pertamanya. Sementara Haaland baru mengoleksi 99 gol dari 104 penampilan dan hanya berpeluang menyamai rekor itu akhir pekan ini.
"Mereka menempatkan enam pemain untuk mengawal Haaland, tiga di depan dan tiga di belakang. Itu tentu menyulitkan pemain mana pun. Saya bisa mendengar instruksi mereka di bench, ‘tekan terus, tekan terus’," ujar manajer City, Pep Guardiola, seperti dikutip dari situs resmi UEFA.
Penjagaan ketat yang dilakukan Inter Milan menjadi bukti bahwa Haaland telah menjadi salah satu penyerang yang paling diwaspadai di dunia saat ini. Meski gagal mencetak gol, Guardiola tetap memuji perjuangan anak asuhnya tersebut.
"Dia memainkan peran yang dia bisa. Dia menarik dua sampai tiga pemain lawan darinya, sehingga pemain lain bisa mendapatkan ruang. Kami harus terus bekerja sama sebagai sebuah tim," kata Guardiola.
Manchester City akan kembali menghadapi Inter Milan di leg kedua Liga Champions pada 1 Oktober mendatang. Haaland bertekad untuk menebus kegagalannya dan membantu City meraih kemenangan. Dengan kualitas dan tekad yang dimilikinya, bukan tidak mungkin Haaland mampu membuktikan ketajamannya dan memecahkan rekor Ronaldo pada pertandingan tersebut.
