Diego Costa, mantan penyerang Chelsea yang dikenal temperamental, kembali berulah di atas lapangan. Kali ini, dia terlibat perkelahian dengan pemain lawan saat bermain untuk tim U-20 Gremio B melawan Juventude B di ajang Copa FGF. Aksi Costa itu berujung pada kartu merah dari wasit.
Insiden tersebut terjadi ketika Costa ditekel dengan keras di depan kotak penalti lawan. Costa yang marah langsung menghampiri pemain yang menjegalnya dan mencekiknya. Pemain lain langsung memisahkan kedua pemain, tetapi wasit tak ragu mengeluarkan kartu merah untuk Costa.
Peristiwa ini sontak menjadi bahan perbincangan di media sosial. Banyak penggemar sepak bola mengecam tindakan Costa dan menilai bahwa kariernya akan segera berakhir karena sikap buruknya yang tak pernah berubah.
"Diego Costa tidak akan pernah belajar. Sikap temperamentalnya akan merugikan dirinya sendiri dan timnya," komentar seorang penggemar di Twitter.
Bahkan, ada pula yang menyebut bahwa Costa telah merusak reputasinya sendiri. "Karier Costa hancur karena ulahnya sendiri. Dia seharusnya bisa mengontrol emosinya dan bersikap profesional," kata seorang penggemar di Facebook.
Perilaku Costa di lapangan memang menjadi sorotan sepanjang kariernya. Dia dikenal sebagai pemain yang agresif dan sering terlibat pertengkaran dengan lawan. Di Liga Primer Inggris, Costa pernah dilarang bermain selama tiga pertandingan karena menanduk pemain Arsenal, Laurent Koscielny.
Kembalinya Costa ke klub lamanya di Brasil diharapkan dapat membantunya menemukan kembali performa terbaiknya. Namun, insiden kartu merah terbaru ini menunjukkan bahwa Costa masih belum bisa mengendalikan temperamennya. Jika dia ingin melanjutkan kariernya di level tertinggi, dia harus segera mengubah sikapnya di lapangan.
Jika Costa tidak bisa mengatasi masalah disiplinnya, bukan tidak mungkin kariernya akan berakhir lebih cepat dari yang diharapkan. Dengan usianya yang sudah tidak muda lagi, Costa harus memanfaatkan sisa kariernya dengan sebaik-baiknya.
