Real Madrid kembali mendapat sorotan atas hadiah penalti yang mereka peroleh saat melawan Espanyol dalam lanjutan Liga Spanyol. Hal ini memicu anggapan bahwa Los Blancos terlalu mudah mendapat keuntungan dari wasit.

Dalam laga yang berlangsung di Santiago Bernabeu tersebut, Madrid awalnya tertinggal akibat gol bunuh diri Thibaut Courtois. Namun, mereka mampu membalikkan keadaan dengan torehan gol dari Dani Carvajal, Rodrygo, Vinicius Jr, dan penalti yang dikonversi oleh Kylian Mbappe.

Penalti yang diberikan kepada Madrid menjadi sumber kontroversi. Pelatih Espanyol, Manolo Gonzalez, mengkritik keputusan wasit karena pelanggaran yang dilakukan Carlo Romero kepada Endrick terjadi di luar kotak penalti.

"Itu jelas di luar area penalti. Saya melihatnya lagi dan ketika Endrick terjatuh, kedua kakinya berada di luar kotak penalti," ujar Gonzalez.

Kontroversi ini semakin memperkuat dugaan bahwa wasit cenderung lebih mudah memberikan penalti kepada Madrid. Statistik menunjukkan bahwa Los Blancos telah mendapatkan lima penalti hanya dari enam pertandingan di Liga Spanyol musim ini. Jumlah tersebut terpaut jauh dengan tim-tim lain, di mana sembilan tim termasuk Barcelona baru memperoleh satu penalti dan 10 tim tersisa belum dihadiahi penalti.

Lima penalti yang didapat Madrid semuanya berbuah gol. Tiga oleh Mbappe dan dua oleh Vinicius Jr. Kemampuan Madrid mengeksekusi penalti dengan baik tentu menjadi salah satu faktor keberhasilan mereka.

Namun, anggapan bahwa Madrid mendapat "hak istimewa" dari wasit juga tidak bisa diabaikan. Kritik yang dilontarkan Gonzalez menunjukkan perlunya evaluasi yang objektif terhadap keputusan-keputusan wasit dalam pertandingan yang melibatkan Madrid.

Apakah Real Madrid benar-benar mendapat perlakuan istimewa dari wasit, atau hanya beruntung dengan keputusan yang menguntungkan mereka? Pertanyaan ini masih menjadi perdebatan yang terus bergulir seiring dengan perjalanan Madrid di musim ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini